Mohon tunggu...
Ilham Akbar Junaidi Putra
Ilham Akbar Junaidi Putra Mohon Tunggu... Apoteker - Pharmacist

✍️ Penulis Lepas di Kompasiana 📚 Mengulas topik terkini dan menarik 💡 Menginspirasi dengan sudut pandang baru dan analisis mendalam 🌍 Mengangkat isu-isu lokal dengan perspektif global 🎯 Berkomitmen untuk memberikan konten yang bermanfaat dan reflektif 📩 Terbuka untuk diskusi dan kolaborasi

Selanjutnya

Tutup

Financial

Harga Barang Naik, Penghasilan Stagnan? Ini Cara Kelola Keuangan dengan Bijak

17 September 2024   04:07 Diperbarui: 17 September 2024   04:09 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kenaikan harga barang dan kebutuhan sehari-hari kini menjadi perhatian utama bagi banyak masyarakat. Bagi sebagian orang, penghasilan yang stagnan justru membuat situasi ini semakin sulit. Jika Anda merasa hal yang sama, Anda tidak sendiri. Tantangan ini bisa dihadapi dengan manajemen keuangan yang bijak dan tepat. Di sini, kita akan membahas langkah-langkah sederhana namun efektif yang bisa Anda lakukan untuk menjaga stabilitas keuangan di tengah kenaikan harga.

Prioritaskan Kebutuhan Pokok

Gambar dihasilkan oleh AI melalui OpenAI's DALL-E
Gambar dihasilkan oleh AI melalui OpenAI's DALL-E

Hal pertama yang harus dilakukan adalah memilah kebutuhan berdasarkan prioritas. Journal of Consumer Research menunjukkan bahwa pembelian yang tidak direncanakan sering kali berasal dari godaan visual atau promosi, bukan kebutuhan nyata. Oleh karena itu, penting untuk mengutamakan pengeluaran pada kebutuhan pokok seperti makanan, tempat tinggal, dan transportasi. Buat daftar belanja yang sesuai dengan kebutuhan, bukan keinginan, untuk memastikan uang Anda dihabiskan secara efisien.

Kurangi Pengeluaran Non-Essensial

Gambar dihasilkan oleh AI melalui OpenAI's DALL-E
Gambar dihasilkan oleh AI melalui OpenAI's DALL-E

Cobalah untuk lebih bijak dalam menilai pengeluaran harian Anda. Tanyakan pada diri sendiri, apakah pengeluaran tersebut benar-benar diperlukan? Financial Planning Review menyarankan pendekatan "envelope budgeting" atau alokasi uang dalam pos-pos tertentu, misalnya untuk hiburan, makanan, atau transportasi. Dengan cara ini, Anda bisa melihat dengan jelas ke mana uang Anda mengalir dan mengurangi pengeluaran yang tidak penting.

Cari Alternatif Lebih Murah

Gambar dihasilkan oleh AI melalui OpenAI's DALL-E
Gambar dihasilkan oleh AI melalui OpenAI's DALL-E

Tidak ada salahnya beralih ke opsi yang lebih murah tetapi tetap berkualitas. Banyak produk generik di pasaran yang menawarkan kualitas serupa dengan merek premium. Menurut penelitian dari Harvard Business Review, berbelanja secara bijak dengan membandingkan harga dan kualitas adalah cara terbaik untuk menghemat tanpa mengorbankan kebutuhan penting.

Lacak Pengeluaran dengan Aplikasi Keuangan

Gambar dihasilkan oleh AI melalui OpenAI's DALL-E
Gambar dihasilkan oleh AI melalui OpenAI's DALL-E

Salah satu cara paling mudah untuk menjaga pengeluaran tetap terkendali adalah dengan menggunakan aplikasi pengelola keuangan. Aplikasi ini membantu Anda melihat pola pengeluaran dan mengingatkan Anda tentang anggaran yang telah ditetapkan. Studi dari Journal of Financial Counseling and Planning menunjukkan bahwa pelacakan pengeluaran dengan aplikasi dapat mengurangi pengeluaran berlebihan hingga 20%. Anda bisa memilih aplikasi yang paling sesuai dengan kebutuhan, seperti Money Lover atau Finansialku.

Tingkatkan Penghasilan Pasif

Gambar dihasilkan oleh AI melalui OpenAI's DALL-E
Gambar dihasilkan oleh AI melalui OpenAI's DALL-E

Jika memungkinkan, pertimbangkan untuk menambah sumber pendapatan pasif. Ini bisa berupa investasi kecil-kecilan, seperti reksa dana atau saham, atau bahkan side hustle yang tidak memakan banyak waktu. Menurut Journal of Entrepreneurship & Small Business, memiliki pendapatan tambahan dari usaha sampingan membantu menyeimbangkan ketidakpastian ekonomi dan inflasi. Mulai dari hal yang sederhana, seperti menjual barang bekas atau membuat konten digital yang bisa menghasilkan.

Siapkan Dana Darurat

Gambar dihasilkan oleh AI melalui OpenAI's DALL-E
Gambar dihasilkan oleh AI melalui OpenAI's DALL-E

Dana darurat adalah salah satu pilar manajemen keuangan yang bijak, terutama di tengah situasi ekonomi yang tidak menentu. Journal of Finance menyarankan untuk menyisihkan minimal 10% dari penghasilan bulanan sebagai tabungan dana darurat. Ini akan sangat membantu ketika terjadi hal tak terduga, seperti kenaikan harga barang atau kebutuhan mendesak lainnya.

Bijak dalam Berutang

Gambar dihasilkan oleh AI melalui OpenAI's DALL-E
Gambar dihasilkan oleh AI melalui OpenAI's DALL-E

Terakhir, berhati-hatilah dengan penggunaan kartu kredit atau pinjaman. International Journal of Financial Studies menekankan pentingnya membayar utang tepat waktu untuk menghindari bunga yang membengkak. Jika Anda terpaksa harus berutang, pastikan untuk memilih produk dengan bunga rendah dan syarat yang transparan.

Manajemen keuangan yang bijak adalah kunci untuk tetap stabil di tengah kenaikan harga dan penghasilan yang stagnan. Dengan mengutamakan kebutuhan pokok, memotong pengeluaran non-esensial, mencari alternatif murah, melacak pengeluaran, meningkatkan pendapatan pasif, menyiapkan dana darurat, dan berutang secara bijak, Anda bisa tetap tenang menghadapi kondisi ini.

Nah, bagaimana dengan pengalaman Anda? Apakah ada strategi khusus yang Anda gunakan untuk mengelola keuangan? Yuk, berbagi di kolom komentar agar kita semua bisa saling belajar!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun