Setelah pemberontakan ini, pemerintah Tokugawa memperketat kendali mereka atas wilayah Kyushu dan melarang agama Kristen dengan lebih keras lagi. Ini mencerminkan upaya pemerintah untuk menghindari pemberontakan serupa di masa depan dan mempertahankan stabilitas dalam negeri.
Pemberontakan Shimabara adalah konflik berdarah yang menciptakan banyak penderitaan dan kerusakan. Itu juga memiliki dampak yang berlarut-larut dalam sejarah Jepang, khususnya dalam hal penindasan agama Kristen dan kontrol yang lebih ketat atas rakyat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H