Pembangunan perikanan yang berkelanjutan (sustainable) merupakan proses yang menggabungkan beberapa pendekatan aturan main yang praktis seperti; mengetahui dinamika populasi perikanan dan karakteristik pemanfaatan.
Strategi praktis dalam pengelolaan perikanan yang perlu diperhatikan ialah menghindari penangkapan ikan berlebihan, membatasi praktek penangkapan ikan yang merusak dan ilegal, mendirikan kawasan konservasi, memulihkan perikanan yang gagal (collapsed), menggabungkan semua eksternalitas yang terlibat dalam pemanfaatan ekosistem pesisir dan laut dalam konteks ekonomi perikanan, mendidik para pemangku kepentingan dan masyarakat luas dan mengembangkan program sertifikasi independen dalam pemanfaatan ekonomi sumber daya perikanan.
Penjelasan FAO (1997) menegaskan pengelolaan sumber daya ikan adalah suatu proses yang terintegrasi mulai dari pengumpulan informasi, analisis, perencanaan, konsultasi, pengambilan keputusan, alokasi sumber dan implementasinya dalam rangka menjamin kelangsungan produktivitas serta percapaian tujuan pengelolaan.
Dalam setiap aktivitasnya, kegiatan perikanan baik secara langsung atau tidak langsung membutuhkan energi, pemakaian energi pada sektor perikanan dapat dilihat dari perspektif penggunaan kapal/perahu/alat tangkap/BBM/ABK untuk penangkapan ikan dalam skala kecil ataupun besar.Â
Transformasi Energi Sumber Daya Pesisir dan Laut
Kesejahteraan manusia pada akhirnya bergantung pada barang dan jasa ekosistem, sumber daya dan jasa ekosistem pesisir dan laut memberikan manfaat yang besar pada lingkungan juga manusia.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari manusia cenderung berinteraksi dengan alam, di sisi lain kondisi sumber daya alam yang reaktif akan mempengaruhi keseimbangan alami ekosistem.
Perilaku manusia dapat berkontribusi positif atau bahkan sebaliknya negatif dalam mempertahankan eksistensi dan keanekaragaman sumber daya alam.
Sistem ekologi secara alami telah menyediakan nilai jasa provisioning, supporting, regulating dan cultural.
Setiap nilai ini akan menghasilkan materi yang dapat dimanfaatkan oleh semua makhluk hidup dalam sistem biosfer, seperti bagi organisme perairan manfaat ekologi dijadikan sebagai habitat, sponing, feeding dan nursery ground, sedangkan bagi manusia materi dari nilai ekologi dimanfaatkan untuk memenuhi kehidupan manusia dalam jangka panjang.