Mohon tunggu...
Ilham Marasabessy
Ilham Marasabessy Mohon Tunggu... Ilmuwan - Dosen/Peneliti

Belajar dari fenomena alam, membawa kita lebih dewasa memahami pencipta dan ciptaannya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Transformasi dan Efisiensi Energi Sumberdaya Pesisir Laut

2 September 2024   20:56 Diperbarui: 2 September 2024   21:24 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terdapat asumsi bahwa kebutuhan akan jasa ekosistem dari manusia tumbuh lebih cepat dibandingkan kemampuan lahan bioproduktif untuk beregenerasi. Jejak ekologis (ecological footprint), yang diestimasi dalam satuan hektar, dapat digunakan sebagai alat untuk membandingkan bagaimana manusia menggunakan sumber daya alam dalam kehidupan sehari-hari dengan seberapa banyak lahan bioproduktif yang dibutuhkan untuk mendukung populasi. Kebutuhan modal alam (natural capital) menjadi hal penting bagi suatu populasi dan dapat ditunjukkan oleh jejak ekologisnya, yaitu luas lahan yang produktif untuk tujuan ekologis. Luas lahan footprint bergantung pada besarnya populasi, standar hidup material, pemanfaatan teknologi, dan produktivitas ekologis. Ecological footprint tidak bisa tumpang tindih (overlap), daya dukung lingkungan yang dialokasikasikan untuk kecukupan (appropriated) organisme (atau satuan ekonomi) tidak bisa tersedia bagi organisme lain.

Penghitungan ecological footprint didasarkan pada dua fakta sederhana: pertama, semua sumber daya yang digunakan dan limbah yang dihasilkan dapat dilacak; kedua, sebagian besar aliran sumber daya dan limbah ini dapat diubah menjadi kawasan lahan produktif yang secara biologis diperlukan untuk mendukung fungsi produksi dan penyerapan limbah. Oleh karena itu, jumlah penggunaan "ekosistem dan sumber daya" oleh suatu populasi atau komunitas dapat ditunjukkan oleh ecological footprint.

Transformasi dan efisiensi sumberdaya pesisir dan laut yang kompleks (Sumber foto; Koleksi pribadi, 2022)
Transformasi dan efisiensi sumberdaya pesisir dan laut yang kompleks (Sumber foto; Koleksi pribadi, 2022)

Pengambilan Produksi Primer Bersih oleh Manusia (Human Appropriation of Net Primary Production)

Kegiatan manusia dalam mengelola dan memanfaatkan jasa ekosistem pesisir dan laut berjalan seiring dengan dampak yang ditimbulkan terhadap ekosistem. Artinya upaya pemanfaatan sumberdaya alam dan lingkungan berdampak secara ekologis terhadap keberlanjutan sumberdaya dan lingkungan, dalam jangka panjang dapat berpenagruh terhadap aspek sosial, budaya, ekonomi bahkan politik. Human Appropriation of Net Primary Production (HANPP), merupakan indikator yang komprehensif untuk mengukur dampak penggunaan lahan oleh manusia pada ekosistem untuk mengitung: (a) manusia dan perubahan yang terjadi dalam produktivitas biologis, dan (b) panen biomassa. HANPP merupakan perbedaan antara jumlah Net Primary Production yang tersedia dalam ekosistem dengan tidak adanya aktivitas manusia dan jumlah Net Primary Production yang sebenarnya masih ada dalam ekosistem atau setelah dimanfaatkan.

Manajemen energi berkaitan dengan transformasi dan efisiensi energi yang digunakan. Prinsip umum manajemen energi yaitu harus bersifat umum dan memiliki tingkat validitas yang telah terbukti, seperti pemanfaatan energi; matahari, angin, gelombang dan arus laut sebagai energi terbarukan di kawasan pesisir dan laut. Selain itu juga dapat ditelusuri dari ecological foodprint. Manajemen energi tidak dipengaruhi oleh tingkat keragaman pengguna akhir energi baik dari segi standar teknis, ekonomi, dan lingkungan. Transformasi dan efisiensi energi dalam prespektif manajemen energi berarti bahwa setiap proses perubahan energi harus mengalami kerugian energi sesedikit mungkin. Manajemen energi sumberdaya pesisir dan laut berperan dalam meningkatkan efisiensi energi akibat adanya kegiatan transformasi energi yang terjadi pada kawasan ini. Manajemen energi yang efektif tercapai melalui tahap yang komprehensif terhadap karakteristik dan keberadaan energi di suatu kawasan (imfb).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun