Mohon tunggu...
Ilham Marasabessy
Ilham Marasabessy Mohon Tunggu... Ilmuwan - Dosen/Peneliti

Belajar dari fenomena alam, membawa kita lebih dewasa memahami pencipta dan ciptaannya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Manyaifun" Kampung Eksotik di Hamparan Ribuan Pulau Kecil Raja Ampat

13 April 2023   22:57 Diperbarui: 13 April 2023   23:00 638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Merujuk pada Undang-undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009, tentang Kepariwisataan bahwa; Daya Tarik Wisata dimaknai sebagai segala sesuatu yang mempunyai keunikan, kemudahan dan nilai yang berwujud keanekaragaman, kekayaan alam (fauna and flora), wisata yang bersumber dari hasil buatan manusia (museum, peninggalan sejarah, seni, budaya dan kearifan lokal) dan wisata minat khusus seperti; berpetualang di pesisir dan lautan, mendaki gunung, menyelusuri goa, air terjun, kerajinan tangan masyarakat lokal dll), yang berpotensi menjadi sasaran atau kunjungan para wisatawan.

Selain beberapa lokasi/spot/destinasi wisata yang telah mendunia, dikenal lama dan belakangan mulai viral di Raja Ampat, nyatanya ada satu wilayah lain, berada di barrier gugusan kepulauan ini yang memiliki panorama laut eksotik, Destinasi itu ialah PULAU MANYAIFUN. Merupakan pulau kecil dengan geografis pulau yang menarik, hamparan tumbuhan mangrove di pesisir sepanjang pantai berasosiasi dengan tumbuhan teresterial sejati yang berkontribusi sebagai pangan alternatif bagi masyarakat lokal (seperti; pisang, singkong dan sagu). 

Selain itu terdapat berbagai potensi hasil laut yang bernilai ekonomis tinggi; seperti; ikan kerapu, udang, lobster, teripang, kepiting bakau (Scylla) juga ketam kelapa/ketam kenari (Birgus latro) dan yang sangat mengaggumkan ialah memiliki sumberdaya laut endemic yaitu Kima Raksasa/Giant Clam (Tridacna sp). 

Kima raksasa merupakan hewan mollusca bertubuh lunak dan bercangkang yang masuk dalam kelas Bivalvia yang artinya biota ini dilindungi sepasang cangkang bertangkup masuk dalam kategori hewan kerang-kerangan. Kima bernafas dengan menggunakan insang, alat gerak berupa kaki perut (pleopod) yang dimodifikasi untuk menggali pasir atau dasar perairan. Kerang ini umumnya hidup di habitat berpasir dekat terumbu karang dan berukuran besar serta berumur panjang. 

Kima yang ada di Kampung Manyaifun menyebar pada perairan pesisir di sepanjang pulau, cenderung hidup menetap (tidak berpindah tempat) pada substrat dan ditemukan pada perairan dangkal sampai pada kedalaman 20 meter, terutama pada ekosistem terumbu karang dengan kondisi air yang jernih, serta perairan yang cerah. 

Potensi sumberdaya Kima Raksasa di Indonesia bahkan di Raja Ampat tidak banyak ditemukan, jenis biota ini memiliki sebaran yang terbatas dan hanya menempati beberapa kawasan perairan terumbu karang di Raja Ampat. Kampung Manyaifun merupakan salah satu pusat distribusi Kima Raksasa yang banyak ditemukan di habitat alamimya.

Kima masuk dalam kategori biota laut yang dilindungi berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.106/MENKLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa Dilindungi. 

Pemanfaatan kima untuk tujuan perdagangan diperbolehkan dari hasil pengembangbiakan turunan ke-2 (F2), atau turunan ke-1 (F1) dengan ijin Menteri. Statusnya sebagai biota laut yang dilindungi dapat membuka peluang untuk pemanfaatan biota ini sebagai destinsi wisata bahari yang potensial melalui pengembangan ekowisata bahari (marine ecotourism). 

Wisatawan yang berkunjung ke Raja Ampat selain melakukan perjalanan ke destinasi yang sudah terkenal sebaiknya dapat diarahkan untuk melakukan kunjungan ke Kampung Manyaifun untuk melakukan wisata edukatif melalui perkenalan aspek ecobiology Kima Raksasa/Giant Clam (Tridacna sp) di habitat alaminya.

Dukungan pariwisata di Kampung Manyaifun juga telah banyak dilakukan pembenahan melalui dana desa dengan pembuatan saran dan prasarana air bersih, perbaikan pelabuhan (jetty) kapal/spead boat/perahu, pengadaan solar cell dan listrik lokal menggunakan mesin genset hingga saat ini, namun masyarakat berharap ada peningkatan dimasa mendatang untuk pembangunan gardu listrik Kampung melalui Perusahan Listrik Negara (PLN). Untuk mendukung aktivitas wisata secara swadaya masyarakat lokal telah menyediakan home stay dengan desain yang ramah lingkungan dan hommy berasa menyatu dengan alam dan sarana dan prasarana penunjang lainnya.

Selain potensi sumberdaya Kima Raksasa, kelembagaan masyarakat Kampung Manyaifun juga menjadi salah satu aspek yang menarik untuk ditelusuri, kekerabatan yang unik telah terjalin lama dan membudaya dalam akar kehidupan masyarakat Kampung Manyaifun menjadi kohesi positif untuk menjalin rasa kebersamaan dan mengikat tali toleransi yang kuat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun