Oleh sebab itu, karenanya penggunaan bahan jenis Styrofoam sebagai wadah makanan secara berlebihan dapat menyebabkan makanan menjadi beracun karena perpindahan zat yang terkandung didalam bahan Styrofoam kedalam makanan. Hal ini dapat terjadi jika semakin tinggi suhu panas makanan atau minuman yang disimpan dalam wadah Styrofoam dan dari tingkat lamanya waktu menyimpan makanan dan minuman tersebut menyebabkan semakin cepatnya zat-zat beracun pada Styrofoam berpindah ke makanan. Dengan demikian itu, seharusnya pemakaian bahan jenis Styrofoam sebagai wadah makanan atau minuman dibatasi karena sifat bahayanya terhadap kesehatan yang dapat menyebabkan kanker dan juga pencemaran lingkungan. Salah satu contoh dari zat plastizer adalah butil hidroksi toluena yang memberi sifat kepada plastik. Butil hidroksi toluena merupakan zat yang hanya bisa larut di dalam lemak dan turunan dari fenol atau asam karbolat.
REFERENSI
Al Mukminah, I. (2019). Bahaya Wadah Styrofoam dan Alternatif Penggantinya. Majalah  Farmasetika, 4(2), 32-34.
Kurniasari, T., Sudartik, S., & Subhan, W. (2021). Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Siswa Sman Balung Terhadap Bahaya Styrofoam Sebagai Wadah Makanan. JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN HIDUP, 6(1), 23-27.
Maharani, R. (2021). Perilaku Mahasiswa Terhadap Bahaya Penggunaan Styrofoam Pada Kemasan Makanan Di Stikes Hang Tuah Kota Pekanbaru Tahun 2020. JHMHS: Journal of Hospital Management and Health Science, 2(1), 52-63.
Ela, E., Rochmawati, R., & Selviana, S. (2016). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan Wadah Styrofoam Sebagai Kemasan Makanan Pada Penjual Makanan Jajanan Di Kota Pontianak Tahun 2016. JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan, 3(1).
Ardianti, D., Affandi, N. R. D., & Fitrananda, C. A. (2018, December). Kampanye Sosial "Selamat Tinggal Styrofoam" Di Kelurahan Cijagra Kecamatan Lengkong Kota Bandung. In Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) (Vol. 1, No. 1, pp. 225-237).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H