Mohon tunggu...
INA X THE JOURNALISM
INA X THE JOURNALISM Mohon Tunggu... Jurnalis - The Journalism

Mari kita kupas berita bersama Journalis~

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Hilangnya Marwah di Tubuh Aremania

21 Juli 2023   19:55 Diperbarui: 19 Januari 2024   12:50 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
THE JOURNALISM 2023 https://www.bbc.com/indonesia/articles/cevkvlq2rgyo

Aremania suporter sepak bola Indonesia dari tim Arema yang bermarkas di Kabupaten Malang. Aremania yang dulu dijuluki "Maha Gurunya Suporter Indonesia" hilang seketika bahkan terbilang merosot jauh rasa kepercayaan itu tepatnya pada kasus "Tragedi Stadion Kanjuruhan" yang mengakibatkan hilangnya nyawa kurang lebih 135 jiwa. 

Kurangnya rasa dan jiwa pemimpin yang handal ditubuh Aremania yang mengakibatkan rasa egoisme yang tinggi dan bahkan berada dipuncak-puncaknya. Uluran demi uluran bahkan sang rival pun Bonek Mania suporter dari tim Persebaya Surabaya juga mengubur dalam-dalam masa kelam rivalitas abadi dengan Aremania, karena tragedi ini menyangkut masalah jiwa, akan tetapi tanggapan itu hanya ditepuk sebelah tangan oleh Aremania yang bahkan disaksikan banyak masyarakat Indonesia pada acara program televisi Mata Najwa di TRANS7.

FAKTOR PERMASALAHAN

Sebenarnya banyak sekali yang harus dibenahi ditubuh Aremania bahkan sang tim idola pun harus dibenahi, karena puncak kekacauan berada di masalah internal bukan external, seperti:

1. Kurangnya jiwa pemimpin yang memiliki wawasan yang luas, serta belum mampu memiliki jiwa pemimpin yang menciptakan pengaruh lingkungan yang baik;

2. Struktur kepengurusan dalam suporter Aremania tidak ada sama sekali yang seharusnya itu ada dalam suatu kelompok, karena kelompok suporter Aremania bukan kelompok suporter yang baru lahir kemarin sore melainkan sudah lama sekali kelompok suporter ini berdiri;

3. Pecahnya kelompok suporter dan tim idola, kalau kejadian seperti ini sudah berada dipuncak dari segala puncak permasalahan yang ada, karena sang suporter harus mengumpulkan suporter Arema yang lain dan mengumpulkan juga presiden dari tim Arema yang lain bahkan harus melibatkan PSSI, supaya kepemilikan Arema yang jelas dapat terwujud. Karena permasalahan ini hampir sama dengan kejadian suporter Bonek Mania yang menuntut dan meminta kejelasan hak kepemilikan dari tim Persebaya Surabaya yang asli kepada PSSI dan itu butuh waktu yang sangat lama tetapi membuahkan hasil yang sangat baik. Sebenarnya kenapa kejadian ini bisa terjadi di beberapa tim yang lain? karena pecahnya dualisme liga Indonesia pada saat itu antara Indonesian Super League (ISL) dan Indonesian Premier League (IPL) yang pada saat itu mungkin saja para klub memainkan 2 peran yang berbeda liga dan itu berimbas sampai saat ini.

Bahkan pernah statement itu keluar ketika wajah dan tubuh Aremania memainkan 2 peran bahkan 2 topeng sekaligus yang berbeda pada saat itu bahkan beda hari juga;

Pada (29/1/2023) ketika kelompok suporter Arek Malang berdemonstrasi meminta untuk menutup sementara dari merchandise Arema FC sekaligus meminta untuk Iwan Budianto mengundurkan diri sebagai direktur utama Arema FC, alasannya karena ketika Arema FC yang kini sedang lagi jatuh-jatuhnya sosok Iwan Budianto tidak menampakkan dirinya, bahkan seolah-olah permasalahan ini hanya bertepuk sebelah tangan saja. Bahkan bukan itu saja, kelompok Arek Malang juga pada saat itu meminta maaf pada orasinya terhadap seluruh kelompok suporter di Indonesia terutama terhadap kelompok suporter Bonek Mania bahkan seluruh masyarakat Indonesia juga, yang pada saat itu statement yang dikeluarkan oleh Dadang (Perwakilan kelompok suporter Aremania yang diwawancarai di Mata Najwa) tidak mencerminkan berada dipihak mereka, bahkan Arek Malang sangat mendukung bahkan berterima kasih atas uluran tangan dari seluruh kelompok suporter di Indonesia bahkan seluruh masyarakat Indonesia. Bahkan bentuk meluapkan kekecewaan itu dengan memecahkan berupa kaca tembok dari merchandise, lalu merusak atribut-atribut juga, bahkan yang lebih parah lagi dengan menurunkan logo tim Arema FC.

Pada (30/1/2023) Aremania hadir dengan wajah baru yang dimana sangat berbanding terbalik dengan hari demonstrasi sebelumnya, dimana pada hari sebelumnya demontrasi yang dihadiri dengan wajah-wajah anak muda yang peduli terhadap lingkungan pada permasalahan internal yang sudah tidak sehat lagi ditubuh Arema dan kini pada (30/1/2023) dihadiri dengan wajah-wajah lama dengan statementnya yang terbilang kolot serta tidak mau diatur atas permasalahan internal yang terjadi. Kelompok suporter Aremania ini diketuai oleh Yuli Sumpil yang membuat geram atas statement masyarakat Indonesia yang dikeluarkan, karena seharusnya dia bisa merangkul sesama kelompok suporter Arema bukan seolah-olah mengolok-ngolok kelompok demonstrasi Arek Malang yang tidak sesuai dengan statement yang dikeluarkan pada hari sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun