Mohon tunggu...
INA X THE JOURNALISM
INA X THE JOURNALISM Mohon Tunggu... Jurnalis - The Journalism

Mari kita kupas berita bersama Journalis~

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Selamat Hari Kemerdekaan ke-77 th Indonesia

18 Agustus 2022   02:35 Diperbarui: 16 Januari 2024   07:13 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah dia keluar dari sekolah STOVIA dia ingin  memperdalam pengetahuan mengenai Jurnalistik di German dan Netherlands (1926-1930). Bahkan selama di German dan Netherlands Djamaluddin Adinegoro tetap mengirimkan tulisan yang dikompilasi menjadi buku melawat ke barat oleh Panji Pustaka pada 1930, dan artikel kepada surat kabar Pewarta Deli serta Bintang Timoer.

Setelah kepulangan dari German dan Netherlands ke Netherlands Indies pada 1931. Djamaluddin Adinegoro mencari pekerjaan di bidang Jurnalistik seperti :

A. Balai Pustaka

B. Pewarta Deli (Medan, Sumatera Utara)  sebagai Pemimpin Redaksi hingga masuknya Japan ke Netherlands Indies pada 1942. berkat kepemimpinanya Pewarta Deli maju pesat

C. Mimbar Indonesia sebagai Pendiri dari Mimbar Indonesia dimana sebuah majalah mingguan, pada 1948. tidak butuh waktu lama Mimbar Indonesia untuk dikenal oleh masyarakat Indonesia, terutama pada saat Djamaluddin Adinegoro konferensi meja bundar di Den Haag, Nethelands pada 1949 saat Netherlands mengakui kemerdekaan Indonesia.

D. Yayasan Pers Biro Indonesia (PIA) sebagai kepala pada 1951

E. LKBN Antara sebagai pengabian pada 1967

Atas dedikasinya untuk kemajuan Jurnalistik Indonesia, Anugerah Djamaluddin Adinegoro dikukuhkan sebagai penghargaaan jurnalistik tertinggi sejak 1974 oleh Persatuan Wartawan indonesia (PWI).

3. Roehana Koeddoes

Roehana Koeddoes (20 Desember 1884 Koto Gadang, Agam, Sumatera Barat, Netherlands Indies - 17 Agustus 1972 Jakarta, Indonesia). Jika ada sosok yang boleh dikagumi oleh jurnalis perempuan Indonesia sosok tersebut mungkin Roehana Koeddoes. Roehana Koeddoes adalah jurnalis perempuan pertama di Indonesia, yang ikut memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. 

Meski tak mengenal pendidikan secara formal tetapi Roehana Koeddoes ada ketertarikan dan bakat di bidang penulisan. Pada 1908 Roehana Koeddoes menulis di Poetri Hindia, surat kabar perempuan yang didirikan oleh Tirto Adhi Soerjo. Pada saat surat kabar ini ditutup oleh pemerintah Netherlands pada 1911, Roehana Koeddoes tidak kehabisan akal. Pada 1912 Roehana Koeddoes menulis surat pada Soetan Maharadja, editor Oetoesan Melajoe, untuk mendirikan surat kabar khusus perempuan. Bahkan ketika mendengar kiprah Roehana Koeddoes dan reputasi jurnalistiknya, akhirnya Soetan Maharadja mendirikan Soenting Melajoe dimana tercatat sebagai surat kabar perempuan pertama di Indonesia serta surat kabar yang mendidik perempuan Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun