Mohon tunggu...
INA X THE JOURNALISM
INA X THE JOURNALISM Mohon Tunggu... Jurnalis - The Journalism

Mari kita kupas berita bersama Journalis~

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Selamat Hari Kemerdekaan ke-77 th Indonesia

18 Agustus 2022   02:35 Diperbarui: 16 Januari 2024   07:13 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
THE JOURNALISM 2022

The Journalism mengucapkan Selamat hari kemerdekaan Indonesia yang ke-77 th pada 17 Agustus 2022, di hari kemerdekaan ini tidak pas jikalau tidak membahas yang mengenai jurnalistik, 3 tokoh Jurnalistik Indonesia yang telah dirangkum oleh The Journalism dan dimana jasanya di bidang jurnalistik tidak bisa diragukan lagi dan sangat luar biasa. Siapa saja itu :

1. Tirto Adhi Soerjo

Tirto Adhi Soerjo terlahir dengan nama Raden Mas Djokomono (1880 Blora, Jawa tengah, Netherlands Indies - 7 Desember 1918, Batavia, Netherlands Indies). Seorang tokoh Pers Nasional dan tokoh Kebangkitan Nasional dikenal juga sebagai perintis Persuratkabaran dan Kewartawanan Nasional Indonesia.

Tirto Adhi Soerjo menerbitkan surat kabar :

A. Soenda Berita (1903-1905)

B. Medan Prijaji (1907)

C. Putri Hindia (1908)

Tirto Adhi Soerjo juga mendirikan Sarikat Dagang Islam, serta Medan Prijaji dikenal surat kabar nasional pertama karena menggunakan bahasa Melayu (bahasa Indonesia) dan seluruh pekerja mulai dari pengasuhnya, percetakan, penerbitan, dan wartawannya adalah orang pribumi Indonesia asli. bahkan Tirto Adhi Soerjo adalah orang pertama yang menggunakan surat kabar sebagai alat propaganda dan pembentuk pendapat umum. dia juga berani mengkritik sebuah kebijakan dari Kolonial Netherlands pada masa itu. Akhirnya Tirto Adhi Soerjo ditangkap dan disingkirkan dari Pulau Jawa dan dibuang ke Pulau Bacan dekat Halmahera (Kepulauan Maluku). Setelah selesai masa pembuangannya Tirto Adhi Soerjo kembali ke Pulau Jawa, dan tutup usia pada 7 Desember 1918 diakibatkan mengidap depresi. Pada 1973, Pemerintah Indonesia mengukuhkannya sebagai "Bapak Pers Nasional", dan pada 2006 Tirto Adhi Soerjo mendapat gelar sebagai "pahlawan nasional".

2. Djamaluddin Adinegoro

Djamaluddin Adinegoro gelar Datuak Maradjo Sutan (14 Agustus 1904 Talawi, Sawahlunto, Netherlands Indies - 8 Januari 1967 Jakarta, Indonesia). Awalnya dia menimba ilmu di sekolah kedokteran STOVIA di Batavia, Indonesia. bahkan dia sempat bekerja di Tjahaja Hindia karena di STOVIA dia tidak diperbolehkannya menulis maka Djamaludin untuk memakai inisial DJ dan pseudonim "Adinegoro" (Untuk menarik minat di Pulau Jawa). 

Setelah dia keluar dari sekolah STOVIA dia ingin  memperdalam pengetahuan mengenai Jurnalistik di German dan Netherlands (1926-1930). Bahkan selama di German dan Netherlands Djamaluddin Adinegoro tetap mengirimkan tulisan yang dikompilasi menjadi buku melawat ke barat oleh Panji Pustaka pada 1930, dan artikel kepada surat kabar Pewarta Deli serta Bintang Timoer.

Setelah kepulangan dari German dan Netherlands ke Netherlands Indies pada 1931. Djamaluddin Adinegoro mencari pekerjaan di bidang Jurnalistik seperti :

A. Balai Pustaka

B. Pewarta Deli (Medan, Sumatera Utara)  sebagai Pemimpin Redaksi hingga masuknya Japan ke Netherlands Indies pada 1942. berkat kepemimpinanya Pewarta Deli maju pesat

C. Mimbar Indonesia sebagai Pendiri dari Mimbar Indonesia dimana sebuah majalah mingguan, pada 1948. tidak butuh waktu lama Mimbar Indonesia untuk dikenal oleh masyarakat Indonesia, terutama pada saat Djamaluddin Adinegoro konferensi meja bundar di Den Haag, Nethelands pada 1949 saat Netherlands mengakui kemerdekaan Indonesia.

D. Yayasan Pers Biro Indonesia (PIA) sebagai kepala pada 1951

E. LKBN Antara sebagai pengabian pada 1967

Atas dedikasinya untuk kemajuan Jurnalistik Indonesia, Anugerah Djamaluddin Adinegoro dikukuhkan sebagai penghargaaan jurnalistik tertinggi sejak 1974 oleh Persatuan Wartawan indonesia (PWI).

3. Roehana Koeddoes

Roehana Koeddoes (20 Desember 1884 Koto Gadang, Agam, Sumatera Barat, Netherlands Indies - 17 Agustus 1972 Jakarta, Indonesia). Jika ada sosok yang boleh dikagumi oleh jurnalis perempuan Indonesia sosok tersebut mungkin Roehana Koeddoes. Roehana Koeddoes adalah jurnalis perempuan pertama di Indonesia, yang ikut memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. 

Meski tak mengenal pendidikan secara formal tetapi Roehana Koeddoes ada ketertarikan dan bakat di bidang penulisan. Pada 1908 Roehana Koeddoes menulis di Poetri Hindia, surat kabar perempuan yang didirikan oleh Tirto Adhi Soerjo. Pada saat surat kabar ini ditutup oleh pemerintah Netherlands pada 1911, Roehana Koeddoes tidak kehabisan akal. Pada 1912 Roehana Koeddoes menulis surat pada Soetan Maharadja, editor Oetoesan Melajoe, untuk mendirikan surat kabar khusus perempuan. Bahkan ketika mendengar kiprah Roehana Koeddoes dan reputasi jurnalistiknya, akhirnya Soetan Maharadja mendirikan Soenting Melajoe dimana tercatat sebagai surat kabar perempuan pertama di Indonesia serta surat kabar yang mendidik perempuan Indonesia.

Bukan hanya sampai disitu saja perjuangan Roehana Koeddoes, dimana Roehana Koeddoes juga turut membantu pergerakan politik dan tulisannya yang membakar semangat juang para pemuda ketika saat Netherlands meningkatkan tekanan dan serangannya terhadap pribumi. dan pada akhirnya Roehana Koeddoes tutup usia pada tanggal 17 Agustus 1972. dan pada 1974 pemerintah Sumatera barat memberikan penghargaan kepadanya sebagai wartawati pertama, pada tahun 1987 ia juga mendapatkan penghargaan sebagai perintis pers Indonesia dan Bintang Jasa Utama pada tahun 2007, dan pada 7 November 2019 pemerintah Indonesia mendeklarasikan Roehana Koeddoes sebagai pahlawan nasional.

Itu saja beberapa rangkuman yang telah dibuat oleh The Journalism semoga bermanfaat, dan sekali lagi The Journalism mengucapkan selamat hari kemerdekaan Indonesia yang ke-77 th.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun