Mohon tunggu...
ilga permata
ilga permata Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Sel Prokaritik Mudah Mempertahankan Eksistensinya dari Kepunahan

25 Agustus 2017   19:30 Diperbarui: 25 Agustus 2017   20:02 1297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sel prokariotik mudah mempertahankan eksistensinya dari kepunahan daripada sel eukariotik

Sebelum menjelaskan mengapa sel prokaritik dapat mempertahankan eksistensinya dari kepunuhan, mari kita lihat terlebih dahulu apa arti dari sel itu sendiri. Sel pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan yang bernama Robert Hooke. Pada tahun 1665, beliau mengamati sebuah sel gabus dari tumbuhan yang telah mati dengan mikroskop yang sederhana. Ia melihat bahwa di sel gabus itu hanya terdapat ruang kosong yang kemudian dinamakan dengan sel (dari bahasa Latin, cellula yang artinya kamar kecil) berarti dapat disimpulkan bahwa Robert Hooke beranggapan bahwa itu adalah sel mati. Tapi, pada tahun 1674 seorang ahli lain yaitu Antonie van Leewenhoek melihat sel hidup dari alga Spirogyra.Sejak saat itu, banyak ilmuwan yang lain yang melakukan percobaan tentang sel. Ilmuwan tersebut seperti pada tahun 1839, Theodor Schwann yang menemukan dan mengamati nukleus pada sel hewan, lalu beliau berdiskusi dengan Schleiden yang juga menemukan dan mengamati apa saja sel yang terdapat pada tumbuhan. Theodor Schwann mengatakan bahwa bagian tubuh dari hewan juga tersusun atas sel dan menurutnya tak hanya hewan saja yang terdiri atas sel, tapi semua jaringan pada makhluk hidup (organisme) tersusun dari sel seperti tumbuhan yang terdiri atas banyak sel yang dikemukakan oleh Schleiden. Beberapa tahun kemudian teori sel diperkenalkan lebih rinci dan lebih singkat oleh Rudolf Virchow, seorang ilmuwan Jerman. Pada mulanya ia sependapat dengan Schleiden mengenai pembentukan sel. Pengamatan mikroskopis atas berbagai proses patologis membuatnya menyimpulkan hal yang sama dengan yang telah disimpulkan oleh Robert Remak. Robert Remak sebelumnya telah mengamati sel darah merah dan embrio. Jadi, teori sel dari Rudolf Virchow adalah "sel berasal dari sel lain melalui pembelahan sel". 

Bicara tentang sel, pastinya tak luput dari struktur sel. Semua sel dibatasi oleh suatu membran yang disebut membran plasma atau membran sel, sementara daerah di dalam sel disebut sitoplasma. Setiap sel, pada tahap tertentu dalam hidupnya, mengandung DNA sebagai materi genetik yang dapat diwariskan dan mengarahkan aktivitas sel tersebut. Selain itu, semua sel memiliki struktur yang disebut ribosom yang berfungsi dalam sintesis protein yang akan digunakan sebagai katalis pada berbagai reaksi kimia dalam sel tersebut. Setiap organisme tersusun atas salah satu dari dua jenis sel yang secara struktur berbeda: sel prokariotik atau sel eukariotik . Kedua jenis sel ini dibedakan berdasarkan posisi DNA di dalam sel; sebagian besar DNA pada eukariota terselubung membran organel yang disebut nukleus atau inti sel, sedangkan prokariotik tidak memiliki nukleus. Hanya bakteri dan arkae yang memiliki sel prokariotik, sementara protista, tumbuhan, jamur, dan hewan memiliki sel eukariotik. 

Sel prokariotik (dari bahasa Yunani, pro, 'sebelum' dan karyon, 'inti') adalah sel yang belum memiliki membran yang memisahkan materi genetiknya dari bagian sel yang lainnya . Karena belum memiliki endomembran atau membran dalam seperti retikulum endoplasma dan badan golgi, maka materi genetik pada sel prokariotik yaitu DNA terkonsentrasi di sitoplasma disebut nukleoid. Kebanyakan prokariotik merupakan organisme seluler dengan sel berukuran kecil (berdiameter 0,7-2,0 m dan volumenya sekitar 1 m3) serta umumnya terdiri dari selubung sel, membran sel, sitoplasma, nukleoid, dan beberapa struktur lain. Sel prokariotik memiliki DNA sirkuler (plasmid), sejumlah ribosom yang berfungsi untuk sintesis protein dari bagian sel lainnya, dan daerah tempat DNA , membran sel dan dilapisi kapsul seperti gel. Sebagian sel prokariotik (bakteri) ada yang memiliki organel pelekatan berupa pili dan organel pergerakan berupa flagela. 

Fungsi dari bagian sel prokariotik adalah

1. Dinding sel

Dinding sel adalah struktur paling luar dari sel prokariotik yang berfungsi sebagai pelindung dan pemberi bentuk sel yang bersifat tetap.         Bahan penyusun dari dinding sel pada sel prokariotik adalah senyawa peptidoglikan (suatu polimer N-glikosamin terasilasi dengan rantai peptida), senyawa polisakarida, lemak, dan protein. Pada dinding sel juga terdapat rongga - rongga yang berguna sebagai jalan keluar masuknya molekul - molekul pada sel.

2. Membran plasma

Membran plasma atau yang sering disebut membran sel yang tersusun dengan molekul lemak dan protein berfungsi sebagai pelindung molekuler sel terhadap lingkungan di sekitarnya dengan mengatur lalu lintas jalan molekul- molekul dan ion-ion yang masuk ke dalam sel.

3.  Mesosom

Pada tempat tertentu, membran plasma melekuk ke dalam membentuk mesosom. Mesosom berfungsi dalam pembelahan sel dan sebagai penghasil energi. Biasanya mesosom terletak dekat dinding sel yang baru terbentuk pada saat pembelahan biner sel bakteri. Pada membran mesosom terdapat enzim-enzim pernapasan yang berperan dalam reaksi-reaksi oksidasi untuk menghasilkan energi.

4. Nukleoid

Adalah wilayah sel yang berisi materi DNA primer, yang meliputi beberapa protein dan enzim yang menuliskan DNA dan RNA dan membantu pertumbuhan sel dan perkembangan. Nukleoid adalah komponen organisme uniseluler yang diklasifikasikan sebagai prokariotik. Seiring dengan membran plasma dan sitoplasma, nukleoid membentuk tiga komponen utama yang semua sel prokariotik memiliki juga nukleoid adalah daerah tipis, transparan sel prokariotik yang mengandung DNA. Beberapa DNA yang terkandung di daerah lain sel juga, tergantung pada organisme, tetapi nukleoid adalah pusat utama untuk transkripsi dan replikasi DNA. Prokariotik tidak memiliki inti yang terdefinisi terikat membran, sehingga fungsi nukleoid sebagai cara yang kurang terstruktur bagi mereka untuk mengatur materi genetik mereka.

5. Sitoplasma

Sitoplasma tersusun atas air, protein, lemak, mineral, dan enzim-enzim. Enzim-enzim digunakan untuk mencerna makanan secara ekstraseluler dan untuk melakukan proses metabolisme sel. Metabolisme terdiri dari proses penyusunan (anabolisme) dan penguraian (katabolisme) zat-zat. 

6. Ribosom

Ribosom merupakan organel tak bermembran tempat berlangsungnya sintesis protein. Ukurannya sangat kecil, berdiameter antara 15-20 nm (1 nanometer = 10-9 meter). Di dalam sel bakteri terkandung 15.000 butir ribosom, atau sekitar 25% dari massa total sel bakteri.

7. DNA

Asam deoksiribonukleat (deoxyribonucleic acid, disingkat DNA) merupakan persenyawaan yang tersusun atas gula deoksiribosa, fosfat, dan basa-basa nitrogen. DNA berfungsi sebagai pembawa informasi genetik, yakni sifat-sifat yang harus diwariskan kepada keturunan. Karena itu DNA disebut sebagai materi genetik.

8. RNA

Asam ribonukleat (ribonucleic acid, disingkat RNA) merupakan persenyawaan hasil transkripsi (hasil cetakan) DNA. Jadi, bagian tertentu DNA melakukan transkripsi (menjiplak diri) membentuk RNA. RNA membawa kode-kode genetik sesuai dengan pesanan DNA. Selanjutnya kode-kode genetik itu akan diterjemahkan dalam bentuk urutan asam amino dalam proses sintesis protein.

9. Flagela 

Beberapa bakteri memiliki flagela yang berfungsi untuk pergerakan. Hal ini dibuktikan dengan percobaan, yaitu jika flagelanya dipotong, bakteri tidak dapat bergerak. Beberapa bakteri memiliki pili di permukaan tubuhnya. Pili lebih pendek dari flagela, bentuknya seperti benang. Fungsi pili bagi bakteri adalah untuk menempel saat melakukan reproduksi di dalam bakteri.

Setelah kita mengetahui pengertian dan fungsi - fungsi bagian dari sel prokariotik, marilah kita perdalam lagi apa pengertian dan apa saja bagian - bagian dari sel eukariotik beserta fungsi dari bagian - bagian tersebut. sel eukariotik (Yunani, eu yang artinya sebenarnya dan karyon yang berarti inti) merupakan sel yang memiliki nukleus atau inti sel yang sebenarnya. karena sel eukariotik ini telah memiliki nukleus yang berguna sebagai tempat penyimpanan materi genetiknya yaitu DNA, maka materi genetik atau DNA dibungkus oleh membran inti. yang membedakan lagi dari sel prokariotik adalah pada sitoplasma atau daerah antara nukleus dan membran sel, terdapat medium semi cari yang disebut sitosol. Sitosol terdiri  atas air, ion terlarut, molekul kecil dan sejumlah molekul larut air (seperti protein dan mengandung 20-30% protein), maka sebagian besar metabolisme sel terjadi dibagian sel ini. Protein dalam sitosol berperan penting dalam jalur tranduksi sinyal seluler dan glikolis. Sebenarnya sel eukariotik terbentuk dari sel prokariotik yang mengalami evolusi sel. Awalnya organel – organel sel perlahan – lahan berubah menjadi kompleks. Ada penemuan yang mengatakan bahwa organel-organel tertentu pada sel eukariotik, terutama mitokondria dan kloroplas berasal dari sel prokariotik yang berukuran kecil. Sesuai dengan teori endosimbiosis, ada organisme prokariotik yang relatif besar, lalu menelan organisme prokariotik yang berukuran lebih kecil dari prokariotik yang besar, tapi karena tidak dapat dicerna oleh sitoplasma prokariotik yang lebih besar, sel prokariot yang lebih kecil tersebut tinggal menetap dan membentuk endosimbiosis di dalam tubuh sel inangnya yaitu prokariotik yang besar. Karena menetap di sel inang besar, saat sel inang yang besar sedang bereproduksi maka sel yang menetap juga beroproduksi Setelah beberapa generasi. endosimbiosis kehilangan sifat-sifat yang tidak dibutuhkannya lagi dan berevolusi menjadi organel mitokondria. Tak hanya pembentukan mitokondria sebagai hasil dari endosimbiosis, tapi juga ada pembentukan kloroplas sebagai hasil endosimbiosis juga. Dilihat dari adanya bagian – bagian sel yang baru terbentuk karena adanya endosimbiosis dapat disimpulkan bahwa sel eukariotik memiliki bentuk yang lebih besar serta memiliki struktur sel yang lebih kompleks.

SEL PROKARIOTIK LEBIH MUDAH MEMPERTAHANKAN EKSISTENSINYA DARI KEPUNAHAN :

Setelah mengetahui penjelasan dari sel dan dari struktur yang terbagi menjadi 2 yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik, marilah kita telaah “mengapa sel prokariotik lebih dapat mempertahankan eksistensinya dari kepunahan daripada sel eukariotik”. Alasan pertama sel prokariotik dapat mempertahankan eksistensinya dari kepunahan yaitu sel yang tebentuk pertama kali adalah sekitar 4 milyar tahun yang lalu yaitu sel heterotof. Sel ini memiliki ciri tidak memiliki membran inti, tidak memiliki respirasi anerob, dan sel ini bereproduksi melalui pembelahan sel yang nantinya sel ini mengalami proses evolusi. Sedangkan sel prokariotik adalah sel yang memiliki struktur sel yang sangat sederhana daripada sel eukariotik. Jika dikaitkan antara sel heterotof dengan sel prokariotik dapat ditemukan beberapa kesamaan salah satunya adalah tidak memilikinya membran inti. Meskipun tidak memiliki membran inti atau yang dapat disebut sebagai nukleus yang berfungsi sebagai penyimpan materi genetik DNA. Oleh karena struktur sel prokariotik yang sederhana, para ahli menduga bahwa sel prokariotik adalah makhluk hidup pertama di dunia dan sampai sekarang keberadaan sel prokariotik yang berupa sel bakteri dan gangga biru masih hidup di dunia ini. Hal ini disebabkan karena sel prokariotik dapat hidup pada habitat atau lingkungan hidup yang sangat ekstrem. Salah satu contoh dari sel prokariotik yang dapat hidup di lingkungan ekstrem adalah bakteri. Bakteri dapat hidup di berbagai macam tempat seperti lingkungan perairan, tanah, udara, permukaan daun, dan bahkan dapat ditemukan di dalam organisme hidup. Beberapa kelompok mikroorganisme ini mampu hidup di lingkungan yang tidak memungkinkan organisme lain untuk hidup. Kondisi lingkungan yang ekstrem ini menuntut adanya toleransi, mekanisme metabolisme, dan daya tahan sel yang unik. Sebagai contoh, Thermus aquatiqus merupakan salah satu jenis bakteri yang hidup pada sumber air panas dengan kisaran suhu 60-80 oC. Tidak hanya di lingkungan bersuhu tinggi, bakteri juga dapat ditemukan pada lingkungan atau habitat dengan suhu yang sangat rendah atau dingin. Pseudomonas extremaustralis ditemukan pada Antartika dengan suhu di bawah 0 oC. Di samping pengaruh ekstrem temperatur, bakteri juga dapat hidup pada berbagai lingkungan lain yang hampir tidak memungkinkan adanya kehidupan (lingkungan steril). Halobacterium salinarum dan Halococcus sp.adalah contoh dari bakteri yang dapat hidup pada kondisi garam (NaCl) yang sangat tinggi (15-30%). Tedapat pula beberapa jenis bakteri yang mampu hidup pada kadar gula tinggi (kelompok osmofil), kadar air rendah (kelompok xerofil), derajat keasaman pH sangat tinggi, dan rendah.

Alasan kedua mengapa sel prokariotik lebih dapat mempertahankan eksistensinya dari kepunahan adalah dapat dilihat dari dinding sel dari sel prokariotik. Dinding sel pada sel prokariotik terdiri atas peptidoglikan, polisakarida, lemak, dan protein. Dalam unsur pembentuk dinding sel terdapat peptidoglikan, menurut Scientific American peptidoglikan adalah substansi yang membentuk dinding sel bakteri. Polimer ini terutama terdiri dari asam amino dan gula. Scientific American juga menjelaskan bahwa dinding sel peptidoglikan berfungsi hampir sama seperti kulit pada manusia. Dinding sel membatasi ukuran dan bentuk sel bakteri dan membantu untuk mengusir organisme penyerang. Karena membantu untuk mengusir organisme penyerangan maka hal itu dapat menambah eksistensi dari kepunahan sel prokariotik. Selain adanya peptidoglikan di dinding sel, terdapat juga lapisan yang melapisi dinding sel yaitu kapsul. Kapsul tersebut adalah lapisan lengket dari polisakarida atau protein. Kapsul ini memungkinkan prokariotika nelekat ke substratnya atau individu lain dalam suatu koloni. Selain itu kalsul juga berfungsi sebagai pelindung bakteri dari dehidrasi dan beberapa juga berfungsi sebagai pelindung sel prokariotik patogenik dari serangan sistem kekebalan inangnya. Sudah terlihat jelas pada di sel prokariotik mempunyai dinding sel yang sangat kuat dibanding sel eukariotik, hanya saja juga tidak dapat dipungkiri bahwa di sel eukariotik juga memiliki dinding sel yang lebih kuat dibandingkan dengan sel prokariotik. Tapi dengan adanya dinding sel yang kuat pada sel prokariotik dapat disumpulkan bahwa dinding sel tersebut dapat melindungi bagian – bagian sel di dalam sel prokariotik sehingga sel – sel yang berperan dalam berkelangsungnya hidup sel prokariotik terlindungi contohnya tempat penyimpanan materi genetik atau DNA di nukleoid, maka saya setuju dengan sel prokariotik lebih dapat mempertahankan eksistensinya dari kepunahan.

Alasan ketiga mengapa sel prokariotik dapat mempertahankan eksistensinya dari kepunahan adalah dilihat dari struktur selnya, sel prokariotik memiliki struktur sel yang lebih sederhana dibanding dengan sel eukariotik seperti sel eukariotik memiliki membrane inti, mitokondria, retikulum endoplasma, dan struktur internal lainnya yang tidak ada di sel prokariotik, sedangkan sel prokariotik hanya tersusun atas dinding sel, membran sel seerta kapsul yang melapisi di bagian luar membrane sel, sitoplasma, ribosom, nukleoid, dan flagela sebagai organel penggerak.  Oleh karena struktur sel yang sederhana, maka sel prokariotik dapat dengan mudah beradaptasi dengan lingkungan. kemampuan mereka dalam hal beradaptasi inilah yang membantu menjelaskan mengapa sel prokariotik adalah organisme yang paling berlimpah di bumi. Massa biologis atau biomassa kolektif prokariota setidaknya sepuluh kali lebih besar daripada dengan biomassa eukariotik. Dampak dari mudahnya sel prokariotik beradaptasi adalah sel prokariotik menghasilkan keanekaragaman yang luar biasa dari adaptasi yang ditemukan di sel – sel prokariotik masa kini. Selain itu sebagian besar sel prokariotik adalah organisme uniseluler dan termasuk organisme yang kecil, walaupun demikian sel prokariotik adalah organisme yang mampu berorganisasi dengan baik, maka sel prokariotik dapat menjalani semua fungsi kehidupan dengan baik di dalam satu sel tunggal dan dari strukturnya yang sederhana dan terorganisasi dengan baik semua fungsi kehidupan di dalam satu sel tunggal dapat dilihat dengan jelas bahwa sel prokariotik dapat mempertahankan eksistensinya dari kepunahan.

Alasan yang keempat mengapa sel prokariotik dapat mempertahankan eksistensinya dari kepunahan adalah adanya bagian dari struktur sel prokariotik yang dinamakan flagela. Flagela dalam struktur sel prokariotik memiliki peran yang sangat penting yaitu sebagai organel pergerakan. Flagela yang berbentuk cambuk panjang pada sejumlah organisme bersel satu atau sel prokariotik merupakan suatu berkas kosong tanpa membran yang tersusun berpilin dari protein flagelin. Tak hanya berfungsi sebagai alat gerak sel prokariotik, flagel juga berfungsi sebagai pemberi energi sel prokariotik. Flagel memperoleh energi dari kekuatan proton motif. Maka dari itu meskipun sel prokariotik adalah organisme yang bersel satu dan termasuk organisme yang kecil, tapi sel prokariotik dapat mempertahankan eksistensinya dari kepunahan dengan memiliki energi yang banyak dari hasil flagel dalam memperoleh energi. Dari fungsi flagel dalam bagian dari sel prokariotik dapat dilihat bahwa meskipun struktur sel antara sel prokariotik tidak selengkap daripada sel eukariotik, sel prokariotik dapat mempertahankan eksistensinya dari kepunahan karena sel prokariotik yang termasuk organisme kecil dapat memperoleh energi tak hanya dari materi genetik yang terdapat di nukleoid tetapi juga dari bantuan flagel yang tak hanya berfungsi sebagai alat gerak tapi juga berfungsi sebagai pemberi atau pemasukan energi pada sel.

Kesimpulan

Saya setuju dengan sel prokariotik lebih dapat mempertahankan eksistensinya dari kepunahan daripada sel eukariotik karena sel prokariotik dapat beradaptasi dengan lingkungan atau habitat tempat sel itu tinggal bahkan sel prokariotik dapat hidup pada lingkungan yang sangat ekstrem contohnya di Antartika yang memiliki suhu kurang dari 0 oC. dapat beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan lingkungan, sel prokariotik juga dibantu dengan adanya dinding sel yang tersusun atas peptidoglikan, senyawa polisakarida, lemak, dan protein. Dinding sel yang berfungsi sebagai pelindung sel juga dapat melindung sel prokariotik dari kepunahan. Yang terakhir ada salah satu bagian sel prokariotik yang berguna sebagai alat gerak yaitu flagela, tapi tak hanya untuk alat gerak saja, flagela pada sel prokariotik juga berguna dalam memberi energi untuk sel prokariotik. Dari keempat data yang saya terima, saya setuju akan sel prokariotik dapat mempertahankan eksistensinya dari kepunahan daripada sel eukariotik.

DAFTAR PUSTAKA :

https://id.wikipedia.org/wiki/Sel_(biologi)

http://www.softilmu.com/2014/08/struktur-dan-fungsi-sel-prokariotik.html

Campbell,Neil A. dan Reece B,Jane. 2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Irnaningtyas dan Istiadi, Yossa. 2016. Biologi Untuk SMA/MA KELAS XI. Jakarta: Penerbit Erlangga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun