Mohon tunggu...
ilga permata
ilga permata Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Sel Prokaritik Mudah Mempertahankan Eksistensinya dari Kepunahan

25 Agustus 2017   19:30 Diperbarui: 25 Agustus 2017   20:02 1297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

6. Ribosom

Ribosom merupakan organel tak bermembran tempat berlangsungnya sintesis protein. Ukurannya sangat kecil, berdiameter antara 15-20 nm (1 nanometer = 10-9 meter). Di dalam sel bakteri terkandung 15.000 butir ribosom, atau sekitar 25% dari massa total sel bakteri.

7. DNA

Asam deoksiribonukleat (deoxyribonucleic acid, disingkat DNA) merupakan persenyawaan yang tersusun atas gula deoksiribosa, fosfat, dan basa-basa nitrogen. DNA berfungsi sebagai pembawa informasi genetik, yakni sifat-sifat yang harus diwariskan kepada keturunan. Karena itu DNA disebut sebagai materi genetik.

8. RNA

Asam ribonukleat (ribonucleic acid, disingkat RNA) merupakan persenyawaan hasil transkripsi (hasil cetakan) DNA. Jadi, bagian tertentu DNA melakukan transkripsi (menjiplak diri) membentuk RNA. RNA membawa kode-kode genetik sesuai dengan pesanan DNA. Selanjutnya kode-kode genetik itu akan diterjemahkan dalam bentuk urutan asam amino dalam proses sintesis protein.

9. Flagela 

Beberapa bakteri memiliki flagela yang berfungsi untuk pergerakan. Hal ini dibuktikan dengan percobaan, yaitu jika flagelanya dipotong, bakteri tidak dapat bergerak. Beberapa bakteri memiliki pili di permukaan tubuhnya. Pili lebih pendek dari flagela, bentuknya seperti benang. Fungsi pili bagi bakteri adalah untuk menempel saat melakukan reproduksi di dalam bakteri.

Setelah kita mengetahui pengertian dan fungsi - fungsi bagian dari sel prokariotik, marilah kita perdalam lagi apa pengertian dan apa saja bagian - bagian dari sel eukariotik beserta fungsi dari bagian - bagian tersebut. sel eukariotik (Yunani, eu yang artinya sebenarnya dan karyon yang berarti inti) merupakan sel yang memiliki nukleus atau inti sel yang sebenarnya. karena sel eukariotik ini telah memiliki nukleus yang berguna sebagai tempat penyimpanan materi genetiknya yaitu DNA, maka materi genetik atau DNA dibungkus oleh membran inti. yang membedakan lagi dari sel prokariotik adalah pada sitoplasma atau daerah antara nukleus dan membran sel, terdapat medium semi cari yang disebut sitosol. Sitosol terdiri  atas air, ion terlarut, molekul kecil dan sejumlah molekul larut air (seperti protein dan mengandung 20-30% protein), maka sebagian besar metabolisme sel terjadi dibagian sel ini. Protein dalam sitosol berperan penting dalam jalur tranduksi sinyal seluler dan glikolis. Sebenarnya sel eukariotik terbentuk dari sel prokariotik yang mengalami evolusi sel. Awalnya organel – organel sel perlahan – lahan berubah menjadi kompleks. Ada penemuan yang mengatakan bahwa organel-organel tertentu pada sel eukariotik, terutama mitokondria dan kloroplas berasal dari sel prokariotik yang berukuran kecil. Sesuai dengan teori endosimbiosis, ada organisme prokariotik yang relatif besar, lalu menelan organisme prokariotik yang berukuran lebih kecil dari prokariotik yang besar, tapi karena tidak dapat dicerna oleh sitoplasma prokariotik yang lebih besar, sel prokariot yang lebih kecil tersebut tinggal menetap dan membentuk endosimbiosis di dalam tubuh sel inangnya yaitu prokariotik yang besar. Karena menetap di sel inang besar, saat sel inang yang besar sedang bereproduksi maka sel yang menetap juga beroproduksi Setelah beberapa generasi. endosimbiosis kehilangan sifat-sifat yang tidak dibutuhkannya lagi dan berevolusi menjadi organel mitokondria. Tak hanya pembentukan mitokondria sebagai hasil dari endosimbiosis, tapi juga ada pembentukan kloroplas sebagai hasil endosimbiosis juga. Dilihat dari adanya bagian – bagian sel yang baru terbentuk karena adanya endosimbiosis dapat disimpulkan bahwa sel eukariotik memiliki bentuk yang lebih besar serta memiliki struktur sel yang lebih kompleks.

SEL PROKARIOTIK LEBIH MUDAH MEMPERTAHANKAN EKSISTENSINYA DARI KEPUNAHAN :

Setelah mengetahui penjelasan dari sel dan dari struktur yang terbagi menjadi 2 yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik, marilah kita telaah “mengapa sel prokariotik lebih dapat mempertahankan eksistensinya dari kepunahan daripada sel eukariotik”. Alasan pertama sel prokariotik dapat mempertahankan eksistensinya dari kepunahan yaitu sel yang tebentuk pertama kali adalah sekitar 4 milyar tahun yang lalu yaitu sel heterotof. Sel ini memiliki ciri tidak memiliki membran inti, tidak memiliki respirasi anerob, dan sel ini bereproduksi melalui pembelahan sel yang nantinya sel ini mengalami proses evolusi. Sedangkan sel prokariotik adalah sel yang memiliki struktur sel yang sangat sederhana daripada sel eukariotik. Jika dikaitkan antara sel heterotof dengan sel prokariotik dapat ditemukan beberapa kesamaan salah satunya adalah tidak memilikinya membran inti. Meskipun tidak memiliki membran inti atau yang dapat disebut sebagai nukleus yang berfungsi sebagai penyimpan materi genetik DNA. Oleh karena struktur sel prokariotik yang sederhana, para ahli menduga bahwa sel prokariotik adalah makhluk hidup pertama di dunia dan sampai sekarang keberadaan sel prokariotik yang berupa sel bakteri dan gangga biru masih hidup di dunia ini. Hal ini disebabkan karena sel prokariotik dapat hidup pada habitat atau lingkungan hidup yang sangat ekstrem. Salah satu contoh dari sel prokariotik yang dapat hidup di lingkungan ekstrem adalah bakteri. Bakteri dapat hidup di berbagai macam tempat seperti lingkungan perairan, tanah, udara, permukaan daun, dan bahkan dapat ditemukan di dalam organisme hidup. Beberapa kelompok mikroorganisme ini mampu hidup di lingkungan yang tidak memungkinkan organisme lain untuk hidup. Kondisi lingkungan yang ekstrem ini menuntut adanya toleransi, mekanisme metabolisme, dan daya tahan sel yang unik. Sebagai contoh, Thermus aquatiqus merupakan salah satu jenis bakteri yang hidup pada sumber air panas dengan kisaran suhu 60-80 oC. Tidak hanya di lingkungan bersuhu tinggi, bakteri juga dapat ditemukan pada lingkungan atau habitat dengan suhu yang sangat rendah atau dingin. Pseudomonas extremaustralis ditemukan pada Antartika dengan suhu di bawah 0 oC. Di samping pengaruh ekstrem temperatur, bakteri juga dapat hidup pada berbagai lingkungan lain yang hampir tidak memungkinkan adanya kehidupan (lingkungan steril). Halobacterium salinarum dan Halococcus sp.adalah contoh dari bakteri yang dapat hidup pada kondisi garam (NaCl) yang sangat tinggi (15-30%). Tedapat pula beberapa jenis bakteri yang mampu hidup pada kadar gula tinggi (kelompok osmofil), kadar air rendah (kelompok xerofil), derajat keasaman pH sangat tinggi, dan rendah.

Alasan kedua mengapa sel prokariotik lebih dapat mempertahankan eksistensinya dari kepunahan adalah dapat dilihat dari dinding sel dari sel prokariotik. Dinding sel pada sel prokariotik terdiri atas peptidoglikan, polisakarida, lemak, dan protein. Dalam unsur pembentuk dinding sel terdapat peptidoglikan, menurut Scientific American peptidoglikan adalah substansi yang membentuk dinding sel bakteri. Polimer ini terutama terdiri dari asam amino dan gula. Scientific American juga menjelaskan bahwa dinding sel peptidoglikan berfungsi hampir sama seperti kulit pada manusia. Dinding sel membatasi ukuran dan bentuk sel bakteri dan membantu untuk mengusir organisme penyerang. Karena membantu untuk mengusir organisme penyerangan maka hal itu dapat menambah eksistensi dari kepunahan sel prokariotik. Selain adanya peptidoglikan di dinding sel, terdapat juga lapisan yang melapisi dinding sel yaitu kapsul. Kapsul tersebut adalah lapisan lengket dari polisakarida atau protein. Kapsul ini memungkinkan prokariotika nelekat ke substratnya atau individu lain dalam suatu koloni. Selain itu kalsul juga berfungsi sebagai pelindung bakteri dari dehidrasi dan beberapa juga berfungsi sebagai pelindung sel prokariotik patogenik dari serangan sistem kekebalan inangnya. Sudah terlihat jelas pada di sel prokariotik mempunyai dinding sel yang sangat kuat dibanding sel eukariotik, hanya saja juga tidak dapat dipungkiri bahwa di sel eukariotik juga memiliki dinding sel yang lebih kuat dibandingkan dengan sel prokariotik. Tapi dengan adanya dinding sel yang kuat pada sel prokariotik dapat disumpulkan bahwa dinding sel tersebut dapat melindungi bagian – bagian sel di dalam sel prokariotik sehingga sel – sel yang berperan dalam berkelangsungnya hidup sel prokariotik terlindungi contohnya tempat penyimpanan materi genetik atau DNA di nukleoid, maka saya setuju dengan sel prokariotik lebih dapat mempertahankan eksistensinya dari kepunahan.

Alasan ketiga mengapa sel prokariotik dapat mempertahankan eksistensinya dari kepunahan adalah dilihat dari struktur selnya, sel prokariotik memiliki struktur sel yang lebih sederhana dibanding dengan sel eukariotik seperti sel eukariotik memiliki membrane inti, mitokondria, retikulum endoplasma, dan struktur internal lainnya yang tidak ada di sel prokariotik, sedangkan sel prokariotik hanya tersusun atas dinding sel, membran sel seerta kapsul yang melapisi di bagian luar membrane sel, sitoplasma, ribosom, nukleoid, dan flagela sebagai organel penggerak.  Oleh karena struktur sel yang sederhana, maka sel prokariotik dapat dengan mudah beradaptasi dengan lingkungan. kemampuan mereka dalam hal beradaptasi inilah yang membantu menjelaskan mengapa sel prokariotik adalah organisme yang paling berlimpah di bumi. Massa biologis atau biomassa kolektif prokariota setidaknya sepuluh kali lebih besar daripada dengan biomassa eukariotik. Dampak dari mudahnya sel prokariotik beradaptasi adalah sel prokariotik menghasilkan keanekaragaman yang luar biasa dari adaptasi yang ditemukan di sel – sel prokariotik masa kini. Selain itu sebagian besar sel prokariotik adalah organisme uniseluler dan termasuk organisme yang kecil, walaupun demikian sel prokariotik adalah organisme yang mampu berorganisasi dengan baik, maka sel prokariotik dapat menjalani semua fungsi kehidupan dengan baik di dalam satu sel tunggal dan dari strukturnya yang sederhana dan terorganisasi dengan baik semua fungsi kehidupan di dalam satu sel tunggal dapat dilihat dengan jelas bahwa sel prokariotik dapat mempertahankan eksistensinya dari kepunahan.

Alasan yang keempat mengapa sel prokariotik dapat mempertahankan eksistensinya dari kepunahan adalah adanya bagian dari struktur sel prokariotik yang dinamakan flagela. Flagela dalam struktur sel prokariotik memiliki peran yang sangat penting yaitu sebagai organel pergerakan. Flagela yang berbentuk cambuk panjang pada sejumlah organisme bersel satu atau sel prokariotik merupakan suatu berkas kosong tanpa membran yang tersusun berpilin dari protein flagelin. Tak hanya berfungsi sebagai alat gerak sel prokariotik, flagel juga berfungsi sebagai pemberi energi sel prokariotik. Flagel memperoleh energi dari kekuatan proton motif. Maka dari itu meskipun sel prokariotik adalah organisme yang bersel satu dan termasuk organisme yang kecil, tapi sel prokariotik dapat mempertahankan eksistensinya dari kepunahan dengan memiliki energi yang banyak dari hasil flagel dalam memperoleh energi. Dari fungsi flagel dalam bagian dari sel prokariotik dapat dilihat bahwa meskipun struktur sel antara sel prokariotik tidak selengkap daripada sel eukariotik, sel prokariotik dapat mempertahankan eksistensinya dari kepunahan karena sel prokariotik yang termasuk organisme kecil dapat memperoleh energi tak hanya dari materi genetik yang terdapat di nukleoid tetapi juga dari bantuan flagel yang tak hanya berfungsi sebagai alat gerak tapi juga berfungsi sebagai pemberi atau pemasukan energi pada sel.

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun