1. Pengaruh aroma terhadap otak, khususnya sistem limbik melalui sistem olfaktori dan pusat emosi pada otak.
2. Pengaruh farmakologikal secara langsung, melalui pemrosesan sinergi antara tubuh dan minyak aromatik. Contohnya adalah saat minyak esensial dioleskan ke kulit, maka akan mengaktifkan reseptor panas dan membunuh mikroba serta jamur.
Dengan demikian, berdasarkan kedua mekanisme tersebut, aplikasi penggunaan aromaterapi meliputi: Pertama, difusi udara (misal: digunakan sebagai pengharum udara/parfum), kedua, dihirup secara langsung (misal: digunakan inhaler), dan ketiga, penggunaan/pemakaian luar (misal: digunakan sebagai massage atau terapi kulit).
B.Jenis-Jenis Ekstraksi Kimiawi
Terdapat berbagai macam cara dalam mengekstraksi tanaman yang akan dimanfaatkan untuk obat dan aroma terapi. Berikut ini adalah beberapa diantaranya:
1. Destilasi.
Teknik ekstraksi ini biasa dilakukan pada pembentukan minyak atsiri dilakukan dengan cara menampung bahan baku yang berasal dari tanaman, seperti daun, kulit kayu, biji, dan akar, ke alat destilasi di atas air. Ketika air dipanaskan, uap air akan melewati bahan baku tersebut dan ikut menguapkan minyak atsiri. Uap minyak atsiri akan mengalami kondensasi kembali menjadi cairan dan ditampung di alat penampung. Cairan ini dinamakan hidrosol atau hidrolat. Contoh hidrosol yang terkenal adalah rose water dan lavender water.
2. Metode Ekstraksi Pelarut (Solvent Extraction)Â
Teknik ini digunakan untuk memperoleh minyak atsiri yang terlalu sedikit untuk diperas atau terlalu rentan terhadap panas untuk didestilasi. Pada metode ini digunakan pelarut seperti heksan atau karbon dioksida superkritis untuk mengekstraksi minyak atsiri. Ekstrak yang diperoleh dari pelarut heksan atau pelarut hidrofobik lainnya dinamakan concretes, yang mengandung campuran minyak atsiri, lilin (wax), resin, dan senyawa larut minyak lainnya dari tanaman.
Pelarut lain, yakni etil alkohol, digunakan untuk memisahkan komponen minyak atsiri dari concretes. Alkohol dihilangkan melalui proses destilasi tahap kedua, meninggalkan komponen minyak atsiri yang dinamakan absolute.
Pelarut karbon dioksida superkritis digunakan sebagai pelarut pada proses ekstraksi cairan superkritis, dimana karbon dioksida superkritis akan mengekstraksi baik lilin (wax) dan juga minyak atsiri pada concrete. Lilin akan dipisahkan dari minyak atsiri dengan cara menurunkan termperatur ekstraksi, kemudian setelah ekstraksi selesai, tekanan diturunkan sehingga karbon dioksida berubah menjadi gas.