Tumbuhan menghasilkan produk metabolit sekunder dan pigmen yang memiliki peran terapetik bagi manusia dan beberapa diantaranya dapat menghasilkan obat dan substansi aromatik. Tumbuhan mensintesa begitu banyak jenis fitokimia yang belum diketahui fungsi yang sebenarnya, tapi sebagian besar menurunkan sejumlah kecil motif biokimia. Senyawa fitokimia tersebut meliputi produk metabolit sekunder (alkaloid, fenol, terpen, dan glikosid).
Ahli herbal (herbalist) pada umumnya menggunakan ekstrak dari bagian tanaman, tapi tidak mengisolasi fitokimia tertentu. Selain itu, satu jenis herbal biasanya mengandung lebih dari satu bahan aktif. Alasannya adalah bahwa fitokimia-fitokimia yang berbeda dalam satu herba, dapat berinteraksi dengan bahan aktif lainnya untuk meningkatkan keampuhan obat dan mengurangi tingkat racunnya.
Terdapat tiga jenis obat tradisional, yaitu:
1). Jamu empirical based herbal medicine
2). Obat ekstrak (herbal) scientific based herbal medicine
3). Fitofarmaka Clinical based herbal medicine
2.Aromaterapi dan Mekanisme Kerjanya
Aromaterapi dalam pengertian sebenarnya adalah aplikasi klinis dari cabang ilmu Aromatologi. Â Aromatologi adalah ilmu tentang manfaat senyawa "aromatik", sifat-sifat kimianya, dan interaksi secara biokimia pada makhluk hidup, termasuk dalam hal ini farmakologi dan farmakokinetik zat aromatik tersebut dalam tubuh. Singkatnya aromaterapi adalah metode penggunaan zat (senyawa) aromatik dalam tubuh (dalam hal ini manusia).
Senyawa aromatik adalah senyawa yang mudah meledak (volatile), dan sangat mudah menguap. Senyawa aromatik ini memiliki bentuk seperti minyak, namun mudah menguap, minyak inilah yang kemudian disebut sebagai minyak esensial (essential oil). Setiap senyawa aromatik memiliki khasiat tersendiri dalam dosis yang bervariasi.Â
Semakin murni minyaknya, penggunaannya harus semakin sedikit, karena penggunaan minyak esensial secara berlebihan akan memiliki efek samping. Oleh karena itu, penggunaan aromaterapi, apalagi yang digunakan dalam bentuk larutan yang diminum, harus melalui konsultasi dokter yang sudah mendalami ilmu aromatologi.
Terdapat dua mekanisme dasar dalam cara kerja aroma terapi: