Mohon tunggu...
Muhammad Ilfan Zulfani
Muhammad Ilfan Zulfani Mohon Tunggu... Penulis - Kayanya pembelajar

Lahir dan tumbuh di Banjarmasin. Pernah tinggal di Depok.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Berbaik Sangka pada Civil Society Watch-nya Ade Armando

23 Juni 2021   06:16 Diperbarui: 23 Juni 2021   14:52 481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

CSW bisa membantu agar civil society benar-benar menjadi penengah antara masyarakat umum dan pemerintah. Civil society harus menyuarakan dan memperjuangkan kepentingan publik sembari tetap menjaga jarak dengan istana.

Jadi kalo, misalnya... ketua YLBHI Asfinawati (contoh aja lo ya, mbak!) tiba-tiba jadi komisaris Angkasa Pura. Loh, CSW harus marah. Pak Ade bisa datang ke kantor YLBHI dan negur mbak Asfin, "Loh kamu kan ketua YLBHI, kok malah di kubu penguasa?! YLBHI bisa tidak netral lagi dong!"

CSW juga harus bersikap kalau-kalau, misalnya, Greenpeace Indonesia diam-diam aja ketika Kalimantan Selatan dilanda banjir besar lagi. Atau, Greenpeace tidak menyinggung soal eksploitasi tambang batu bara yang luar biasa di sana, yang berakibat sebagian wilayah Kalsel tenggelam. "Loh, Greenpeace buat apa sih ada di sini, kalau begini sikapnya? Mending bubar saja!" kata anak CSW di layar kaca.

Bisa juga CSW berusaha membantu dibentuknya LSM atau NGO baru di bidang yang belum ada. Misalnya, LSM yang melakukan pendidikan politik bagi masyarakat kelas bawah belum ada nih. Padahal penting lo, biar orang yang ga layak ga terpilih di pemilu. Ya udah, CSW bisa nyariin figur yang berkapasitas untuk membuatnya.

Nah keren kan kalo CSW begini? Jadi yang bilang CSW akan jadi cepu yang hanya melaporkan dan mengawasi oposisi kritis, itu terlalu berburuk sangka saya kira. Masa sih Pak Ade Armando yang dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia begitu? Gak lah. Saya nggak percaya intelektual bisa begitu.

Namanya aja kan Civil Society Watch, bukan Opposition Watch atau Critic Watch. Jadi yang diawasi tentu saja masyarakat sipil secara umum.

"Demokrasi yang sehat" dibangun dari masyarakat sipil yang mampu mengkritik dengan sehat sekaligus memiliki kebebasan dalam menyuarakannya.

Tidak mustahil kalau pengawasan yang dilakukan CSW juga pada civil society yang sedang diopresi oleh civil society lainnya maupun oleh pemerintah.

Jadi jangan kira CSW nanti akan menyerang, menjatuhkan, dan melaporkan (cepu) civil society tertentu. Loh ndak gitu, saya kira. Justru CSW akan berusaha membangun iklim kondusif agar tidak ada gesekan antara civil society satu dan yang lainnya. Juga untuk mengawasi agar pemerintah tidak semena-mena pada civil society yang kritis.

That's it, itu bagi saya nantinya CSW akan berkiprah.

O iya satu lagi, CSW juga harus mengawasi apabila elemen masyarakat sipil ini tidak memiliki kemampuan untuk kritis. CSW dapat memberikan pendidikan kepada masyarakat sipil bagaimana berargumen yang baik dan tepat dan agar tidak kena delik. Loh, kaya gini kan justru CSW sangat tidak pro penguasa, malah semakin membuat banyak elemen masyarakat yang mampu memberikan resistensi kepada pemerintah supaya tidak menjadi otoriter.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun