Dampak dari adanya story "orang-orang gagal" itu membuat mereka yang berhasil semakin besar kepala. Lupa bahwa ada kehendak Tuhan di balik keberhasilan dan kegagalan. Banyak yang merasa bahwa dirinya sangat hebat ketika dia berhasil menggapai PTN impian, sedangkan banyak temannya yang gagal. Dengan adanya fenomena itu, terjadilah sebuah keadaan yang membuat "yang bahagia semakin bahagia, yang menderita semakin menderita".
Jadi, begitulah kurang lebih sisi kapitalisme dalam pengumuman seleksi masuk PTN. Saya tidak menyalahkan sistem yang berlaku dari seleksi masuk PTN dan pengumumannya. Sistem sekarang sudah baik untuk memudahkan calon mahasiswa dan banyak pihak lain. Hanya saja, saya harap orang-orang bisa lebih bijak dalam bermedia sosial. Kita tidak pernah tahu ada berapa orang yang merasa tidak berguna hanya karena satu story yang kita unggah. Dan, kita juga tidak tahu ada berapa banyak orang yang lupa kepada Tuhan hanya karena satu story yang kita unggah.
Bandung. 24 Juni 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H