Mohon tunggu...
Nurul Faizah
Nurul Faizah Mohon Tunggu... Guru - Baru sampai bisa titik. Belum di akhir titik.

Emak-emak yang mencoba menggairahkan diri pada menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Mendidik Generasi Muda di Pedesaan, Refleksi dan Koneksi antar Materi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara dalam Konteks Lokal

1 Juli 2024   21:31 Diperbarui: 1 Juli 2024   21:47 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ki Hadjar Dewantara, Bapak Pendidikan Indonesia, senantiasa menginspirasi dengan pemikirannya yang berpusat pada murid. Menerapkan gagasan beliau di lingkungan alam hutan dan pegunungan seperti di Kampung Pasirlaja Desa Sukaresmi Kecamatan Rongga Kabupaten Bandung Barat ini menghadirkan tantangan dan peluang unik dalam mewujudkan pendidikan yang holistik dan bermakna.

Kesimpulan dan Penjelasan Pemikiran Ki Hadjar Dewantara

  1. Pendidikan Berpusat pada Murid: Murid bukan hanya objek pembelajaran, tetapi subjek aktif yang memiliki kodrat alam dan potensi unik. Proses belajar difasilitasi untuk memantik rasa ingin tahu, minat, dan bakat mereka.

  2. Pendidikan yang Merdeka: Pembelajaran tidak terkungkung dalam tembok kelas, melainkan memanfaatkan alam dan budaya lokal sebagai sumber belajar. Murid didorong untuk bereksplorasi, berkreasi, dan bertanggung jawab atas pembelajarannya.

  3. Pendidikan Holistik: Pendidikan tidak hanya fokus pada aspek intelektual, tetapi juga pengembangan karakter, budi pekerti, dan keterampilan hidup. Murid diajak untuk memahami dan beradaptasi dengan lingkungan alam dan sosialnya.

  4. Kemanusiaan: Pendidikan harus memupuk rasa kemanusiaan, saling menghormati, dan menghargai perbedaan. Murid didorong untuk menjadi bagian dari masyarakat yang bergotong royong dan berkontribusi positif.

Refleksi Pengetahuan dan Pengalaman Baru

Sebagai pendidik di lingkungan hutan pemikiran Ki Hadjar Dewantara membuka mata saya terhadap kekayaan belajar yang tak terbatas di alam sekitar. Murid-murid saya tidak hanya belajar dari buku teks, tetapi juga dari mengamati flora dan fauna, menjelajahi hutan, dan berinteraksi dengan masyarakat. Hal yang paling menjadi peluang bagi saya yaitu bagaimana dapat menumbuhkan rasa peduli pada lingkungan melalui Hijau Bersinar dan konsep zero waste.

Konstruksi Ulang Proses Pembelajaran dan Suasana Kelas

Belajar di Alam: Kegiatan belajar di luar kelas menjadi bagian integral. Murid mengamati keanekaragaman hayati, belajar tentang ekosistem, dan menumbuhkan rasa cinta dan tanggung jawab terhadap lingkungan.

Seni dan Budaya Lokal: Murid mempelajari seni dan budaya lokal, seperti tari tradisional, musik daerah, dan kerajinan tangan. Hal ini menumbuhkan rasa identitas dan penghargaan terhadap warisan budaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun