"Aku juga kalo misalkan ada kerjaan lain aku gamau kerja di tempat seperti ini, nyari kerja disini susah," katanya
Ia banting tulang demi menafkahi keluarganya, terlebih saat ini untuk mencari kerja di daerah yang terbilang wilayah industri terbersar se-Asia tenggara ini sangat sulit.
Meskipun pemerintah daerah terkait tidak pernah mempromosikan Tempat Hiburan Malam (THM) sebagai tujuan wisata, namun boleh jadi wilayah ini merupakan salah satu daya tarik wisata bagi pekerja asing yang haus akan hiburan malam sehingga sengaja di sambangi untuk menghibur diri.
Seperti diketahui berbagai faktor di alami dari para wanita malam tersebut contohnya,
Faktor ekonomi - Dalam hal ini seseorang memilih jalan hidup menjadi Pekerja Seks Komersial karena alasan ekonomi.
"Acap kali pekerjaan tersebut mereka lakoni bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan pribadi melainkan juga untuk memenuhi kebutuhan, orang tuanya, kebutuhan anak dan keluarganya,"
Faktor kemalasan - Dalam hal ini kehidupan prostitusi mereka jalanni karena pola hidup malas.
"Ingin hidup dengan gaya glamour tapi enggan untuk bekerja keras. Dengan modal kecantikan, kemolekan tubuh mereka mudah mendapatkan uang meski dengan jalan tidak halal,"
Faktor pendidikan - Faktor ini acap kali menhebabkan kaum wanita terjerums ke lembah prostitusi.
"Wawasan yang terbatas menyebabkan mereka tidak mampu melihat masa depan yang jauh ke depan sehingga tidak jarang memilih jalan instan yang sesat mendapatkan uang dan gaya hidup bebas hingga menjerumuskan dirinya ke dalam kehidupan prostitusi,"
Faktor Pergaulan bebas - llFaktor ini acap kali menyebabkan para gadis belia terlanjur melakukan hubungan intim dengan sang pacar, lalu ditinggal pergi oleh pacarnya.