Mohon tunggu...
Mushadi Iksan
Mushadi Iksan Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

Guru Matematika pada Sekolah Indonesia Moskow

Selanjutnya

Tutup

Trip

Pasar Terapung...

28 Juni 2019   13:09 Diperbarui: 28 Juni 2019   15:35 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Minggu, 16 Juni 2019.

Hari ke-3 Kaltim-Kalsel Trip.

Sejak kecil telah mendengar istilah pasar terapung, terutama setelah munculnya iklan TV swasta pertama di Indonesia, dimana salah satu iklannya berlatar pasar terapung di Pulau Kalimantan. Ya, pasar itu terletak di Kalimantan, tepatnya di Kalimantan Selatan. Namun, saat ini sudah banyak pasar terapung, terutama di Pulau Jawa, yang memang dibuat dengan tujuan menarik wisatawan. 

Hal ini berbeda dengan pasar terapung di Kalimantan Selatan, pasar ini memang "asli" untuk memenuhi kebutuhan warga masyarakat, atau dengan kata lain pasar terapung di Kalimantan Selatan ada di atas sungai karena Banjarmasin memang kota yang memiliki banyak sungai sehingga  proses jual belipun bisa diadakan diatas sungai. Awalnya pasar terapung di Kalimantan Selatan bukan dibuat untuk tujuan menarik wisatawan, walau saat ini sangat banyak wisatawan yang datang dengan sengaja untuk merasakan "sensasi" belanja di atas kapal.

Setelah 25 tahun tinggal di Samarinda, akhirnya penulis berkesempatan untuk "menengok" pasar terapung di Kalimantan Selatan. Ternyata terdapat lebih dari satu pasar terapung, tetapi yang paling ikonik adalah pasar terapung Lok Baintan.

Sebelum pukul 06.00 kami sudah keluar penginapan, masih agak gelap dan sepi, bahkan petugas penginapanpun masih belum terlihat. Sekitar 10 menit dari penginapan kami yang terletak di Jl. Merpati, sampailah kami di sebuah jembatan kecil. Setelah melewati jembatan, kami berhenti karena ada beberapa orang yang menawarkan jasa kelotok untuk menuju pasar terapung Lok Baintan. 

Foto Pribadi
Foto Pribadi
Setelah melalui tawar menawar, akhirnya kami deal dengan harga Rp 150.000 pergi pulang termasuk menunggui sampai kami selesai. Mobil kami parkir di depan masjid Al Huda. Perjalanan menuju pasar terapung Lok Baintan memakan waktu sekitar 30 menit.

Foto Pribadi
Foto Pribadi
Pasar Terapung Lok Baintan atau Pasar Terapung Sungai Martapura adalah sebuah pasar terapung tradisional yang berlokasi di desa Sungai Pinang (Lok Baintan), kecamatan Sungai Tabuk, Banjar. Secara umum, Pasar Terapung Lok Baintan tak beda dengan Pasar Terapung di muara Sungai Kuin/Sungai Barito. 

Keduanya sama-sama pasar tradisional di atas jukung yang menjual beragam dagangan, seperti hasil produksi pertanian/perkebunan dan berlangsung tidak terlalu lama, paling lama sekitar tiga hingga empat jam. Pasar terapung ini sudah ada sejak zaman Kesultanan Banjar.

Foto Pribadi
Foto Pribadi
Untuk menuju pasar terapung Lok Baintan dari pusat kota bisa ditempuh dengan dua alternatif. Alternatif pertama menyusuri sungai Martapura dengan menggunakan klotok, sejenis sampan bermesin. 

Dengan klotok, perjalanan dari pusat kota menuju pasar terapung terbilang cepat karena membutuhkan waktu 30 menit. Alternatif kedua dengan menggunakan kendaraan darat seperti mobil. 

Namun, untuk alternatif kedua membutuhkan waktu lebih panjang yakni satu jam untuk mencapai pasar terapung. Hal itu disebabkan medan perjalanan yang cenderung berat dan berliku-liku.

Foto Pribadi
Foto Pribadi
Aktivitas perdagangan dimulai pukul 06.00 pagi sampai dengan pukul 09.30 WITA. Pedagangnya didominasi perempuan dengan memakai tutup kepala (tanggui). Mereka menjual berbagai dagangan, seperti sayur-mayur, buah-buahan, kue-kue tradisional, dan lain-lain.

Foto Pribadi
Foto Pribadi
Setelah dari pasar terapung Lok Baintan, kami kembali sebentar ke penginapan untuk check out. Perjalanan kami lanjutkan ke Taman Siring yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman, Banjarmasin.

Foto Pribadi
Foto Pribadi
Foto Pribadi
Foto Pribadi
Ternyata di Tama Siring juga terdapat pasar terapung, tetapi agak sedikit berbeda dengan yang ada di Lok Baintan. Jika di Lok Baintan, antara pedagang dan pembeli sama-sama  atas perahu dan jual beli terjadi di atas bahkan di tengah perairan, maka di pasar terapung Taman Siring, pedagang menambatkan perahunya di dermaga terapung. Dan di dermaga terapung inilah barang dagangan mereka jajakan, jadi pembeli yang datang tidak perlu naik perahu, tetapi cukup turun ke dermaga terapung.

Foto Pribadi
Foto Pribadi
Itulah dua jenis pasar terapung yang ada di Kalimata Selatan, minimal itulah yang penulis lihat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun