Namun, untuk alternatif kedua membutuhkan waktu lebih panjang yakni satu jam untuk mencapai pasar terapung. Hal itu disebabkan medan perjalanan yang cenderung berat dan berliku-liku.
Aktivitas perdagangan dimulai pukul 06.00 pagi sampai dengan pukul 09.30 WITA. Pedagangnya didominasi perempuan dengan memakai tutup kepala (tanggui). Mereka menjual berbagai dagangan, seperti sayur-mayur, buah-buahan, kue-kue tradisional, dan lain-lain.
Setelah dari pasar terapung Lok Baintan, kami kembali sebentar ke penginapan untuk check out. Perjalanan kami lanjutkan ke Taman Siring yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman, Banjarmasin.
Ternyata di Tama Siring juga terdapat pasar terapung, tetapi agak sedikit berbeda dengan yang ada di Lok Baintan. Jika di Lok Baintan, antara pedagang dan pembeli sama-sama  atas perahu dan jual beli terjadi di atas bahkan di tengah perairan, maka di pasar terapung Taman Siring, pedagang menambatkan perahunya di dermaga terapung. Dan di dermaga terapung inilah barang dagangan mereka jajakan, jadi pembeli yang datang tidak perlu naik perahu, tetapi cukup turun ke dermaga terapung.
Itulah dua jenis pasar terapung yang ada di Kalimata Selatan, minimal itulah yang penulis lihat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Trip Selengkapnya