Setelah sarapan dan sekedar istirahat sebentardi lobby hotel, Sekitar pukul 08.30 Wita kami check out dan melanjutkan perjalanan ke Samarinda. Dari Kandangan kami kembali melalui Kota Tanjung di Kab. Tabalong sebelum lanjut ke perbatasan Kalsel-Kaltim. Perjalanan kembali ke Samarinda kami rencanakan agak santai, sambil menikmati pemandangan alam, kalaupun kemalaman di jalan tidak terlalu khawatir karena relative sudah familiar dan hafal dengan jalan yang akan kami lalui apalagi jalur Balikpapan -- Samarinda.
Sepanjang jalan di Kandangan banyak penjual oleh-oleh tepatnya makanan khas Kandangan yaitu aneka macam dodol, sale pisang, kue cincin, apam dll. Kami berhenti untuk membeli beberapa jenis makanan untuk oleh-oleh buat tetangga sekaligus untuk camilan di jalan. Jalan antar kota atau daerah di Kalsel cukup ramai oleh kendaraan dibandingkan dengan jalan-jalan di Kaltim.
Akhirnya kami sampai di Tanjung dan melewati penginapan yang kami singgahi 2 hari yang lalu, kami susuri kota Tanjung hingga keluar kota. Cuaca cukup sejuk diiringi hujan gerimis sejak berangkat dari penginapan di Kandangan. Jalanan mulus walaupun tidak terlalu lebar, pemandangan kiri dan kanan yang hijau menyejukkan mata.
Sekitar pukul 12.00 WITA kami sampai di perbatasan Kalsel -- Kaltim, berhenti sejenak untuk mengabadikan gerbang perbatasan.
Perbatasan Kalsel -- Kaltim terletak di ketinggian pegunungan Karst. Setelah perbatasan jalanan masih menanjak beberapa kilometer, baru kemudian menurun. Bagian yang masuk wilayah Kaltim tidak kalah menariknya, wilayah perbatasan yang masuk wilayah Kaltim adalah Kec. Muara Komam, Kabupaten Paser. Pegunungan Karst masih menghiasi kiri dan kanan jalan di selingi dengan tanaman kelapa sawit, pemandangan hijau sepanjang perjalanan.
Setelah melewati Kec. Muara Komam, kami memasuki wilayah Kec. Batu Sopang, masih di dalam Kab. Paser. Dalam perjalanan antara Batu Sopang -- Kuaro, kami berhenti di sebuah tikungan tajam dengan kondisi sebelah kanan jurang dan di sebelah kiri terdapat sebuah air terjun yang "menempel" di dinding pegunungan. Di tikungan ini, sebelah kanan jalan dari arah Kalsel, terdapat sedikit tempat "parkir" yang bisa memuat beberapa mobil. Di sebelah kiri air terjun terdapat beberapa warung dan mushola.
Di sini kami berhenti untuk istirahat sejenak sambil menikmati pemandangan air terjun yang cukup cantik. Air terjun "Gunung Rambutan" adalah nama tempat tersebut. Sebenarnya tempat pemberhentian ini cukup berbahaya, karena terletak di puncak bukit dengan tikungan yang cukup tajam. Tapi karena pemandangannya yang bagus membuat tempat ini cukup ramai pengunjung
Lalu kami lanjutkan perjalanan kami sampai pertigaan Kuaro, kami ambil arah kiri menuju Samarinda. Kami masuk wilayah kecamatan terakhir Kab. Paser, yaitu Kec. Long Kali. Kali ini perjalanan diwarnai sedikit was-was karena BBM tinggal satu strip, sementara cek di Google Map SPBU masih cukup jauh, jadi kami putuskan untuk mematikan AC dan membuka jendela mobil.
Setelah menemukan SPBU dan mengisi penuh BBM, perasaan lega, tapi jadi ingat jika kami belum makan siang. Untunglah tidak lama kemudian kami melewati pusat Kec. Long Kali yang lumayan ramai, ada pasar, warung, kantor cabang bank dll.
Setelah mengisi perut, perjalanan kami lanjutkan melewati perbatasan Kab. Paser dan Kab. PPU, tetapi sebelum keluar dari Paser kami lihat ada papan bertuliskan tempat penangkaran rusa. Penasaran seperti apa, kami putuskan untuk masuk ke sana. Dan setelah sampai di dalam kami melihat rusa-rusa jinak yang sudah dikandangkan karena waktu sudah menunjukkan pukul 17.00. Di dalam penangkaran cukup sepi hanya ada beberapa petugas dan 2 -- 3 orang pengunjung lain selain kami. Kami tetap mengambil gambar dengan kamera seperti biasanya walaupun kurang jelas, karena cuaca agak gelap disertai gerimis yang belum berhenti sejak kami berangkat dari Kandangan tadi.
Setelah puas melihat penagkaran rusa milik Pemerintah Kaltim itu, kami lanjutkan perjalanan lagi. Masuki wilayah PPU, tepatnya Kec. Babulu lalu lintas semakin ramai tapi lancar. Ketika sampai di simpang tiga Silkar kami singgah lagi di masjid Manunggal untuk melaksanakan shalat Ashar. Setelah selasai Shalat Ashar, di simpang tiga ini kami harus memutuskan jalan mana yang akan kami ambil.