Mohon tunggu...
Mushadi Iksan
Mushadi Iksan Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

Guru Matematika pada Sekolah Indonesia Moskow

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Masjid "Soekarno" (Semalam di Saint Petersburg Bag. 3)

26 Juli 2016   00:27 Diperbarui: 28 Juli 2016   03:55 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak lama, Soekarno langsung menemui pemimpin Rusia untuk meminta difungsikannya kembali Masjid St. Petersburg sebagai tempat ibadah. Upaya tersebut rupanya berbuah manis. Beberapa hari setelah Soekarno kembali ke Indonesia, utusan dari Moskow datang ke Leningrad untuk meminta walikota membuka kembali Masjid St. Petersburg sebagai tempat ibadah.

Sejak saat itu, Masjid Soekarno terus berdiri kokoh dan berfungsi maksimal di bawah pengelolaan komunitas muslim di St. Petersburg. Tahun 1980 masjid ini sempat direnovasi secara besar-besaran hingga bentuknya menjadi seperti sekarang. Beberapa Presiden Indonesia di era reformasi juga pernah mengunjungi masjid ini, antara lain Megawati pada tahun 2003 dan Soesilo Bambang Yudhoyono pada 2006 lalu.

Tembok Peter (Peter’s Curtin Wall)

Tembok Peter merupakan bangunan tembok yang membatasi area yang cukup luas, di dalam tembok tersebut terdapat banyak bangunan bersejarah. Saat ini bangunan-bangunan tersebut berfungsi sebagai museum, lengkap dengan diorama dan patung-patung yang meggambarkan kondisi asli saat jaman kejayaannya dulu.

dsc-0083-jpg-57991f4ac0afbd8421bcbad8.jpg
dsc-0083-jpg-57991f4ac0afbd8421bcbad8.jpg
Dari arah masjid Saint Petersburg, kami berjalan kira-kira 500 meter melewati sebuah taman kemudian menyeberangi sebuah jembatan kecil sebelum masuk ke pintu gerbang tembok Peter. Tembok Peter memang terletak di sebuah delta yang menjadi pertemuan beberapa sungai kecil sebelum bergabung menjadi sunga Neva yang cukup besar.

Di sebelah kiri jembatan di tepi sungai terdapat hamparan tanah lapang berumput hijau yang tidak terlalu luas, hamparan rumput ini berbatasan langsung dengan air sungai. Di saat musim panas seperi sekarang, hamparan rumput ini digunakan pengunjung untuk berjemur layaknya di tepi pantai. Dengan Alaskan selembar kain, mereka membuka pakaian sehingga yang tersisa hanya pakaian dalam saja.

dsc-0080-jpg-57991f5b8323bdc02d8f6f1e.jpg
dsc-0080-jpg-57991f5b8323bdc02d8f6f1e.jpg
Keluar dari Peter’s Curtin Wall melalui pintu belakang, kembali terdapat hamparan rumput hijau yang berbatasan dengan sungai kecil. Ada beberapa pengunjung yang berjemur namun tidak sebanyak dan  “separah” yang berjemur di depan Peter’s Curtin Wall.

Di sepanjang tepian sungai terdapat beberapa atraksi yang menarik perhatian pengunjung, diantaranya adalah “rental” helicopter. Saya sebut rental saja, karena saya tidak mengerti istilah sebenarnya yang ditulis dalam Bahasa Russia, yang jelas kita bisa ikut terbang dengan helikopter tersebut selama 15 menit dengan biaya RUR 5 000.

dsc-0110-jpg-57991f6c4023bdf729568eec.jpg
dsc-0110-jpg-57991f6c4023bdf729568eec.jpg
Atraksi lainnya yang tidak kalah menariknya adalah pertandingan “Night Tale” (nama sebenarnya juga tidak tahu hehehe, karena semuanya dalam Bahasa Russia). Setelah melewati arena pertandingan “Night Tale”, kami disuguhi pameran tentang kehidupan para ksatria jaman dulu, ada stand pembuatan senjata tajam, stand pembuatan baju besi untuk perang, dan lain-lain.

Selain itu di sepanjang aliran sungai tampak pula kapal-kapal hilir mudik membawa wisatawan menyusuri sungai.

Cuaca di Russia memang cukup ekstrim bagi kami, walaupun suhu udara masih di bawah 30 derajat Celsius, tetapi udara terasa panas dan cukup kering. Akhirnya kami putuskan untuk menyudahi petualangan kami kali ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun