Masjid “Soekarno”, Saint Patersburg
Setelah koper aman di penitipan, kami lanjutkan petualangan kami hari itu. Sesuai rencana kami mau mendatangi masjid biru atau biasa disebut masjid “Soekarno”. Masjid biru atau masjid “Soekarno” hanya istilah saja, nama resminya adalah Saint Petersburg Mosque.
Dari Moskovskiy Vokzal, kami menggunakan metro jalur merah pindah ke jalur hijau dari stasiun Mayakovskaya ke stasiun Gostineiy Dvor lalu pindah jalur biru dari satsiun Nevskiy Prospekt ke stasiun Gorkovskaya, yang merupakan stasiun metro terdekat dengan masjid Saint Petersburg. Perjalanan dari metro Mayakovskaya ke metro Gorkovskaya ditempuh sekitar 9 menit.
Pada tahun 1950-an masjid ini dijadikan gudang oleh pemerintah Rusia yang kala itu masih berada di era kepemimpinan komunis. Semua tempat ibadah baik gereja maupun masjid tak boleh digunakan untuk beribadah.
Kisahnya berawal pada tahun 1956, Soekarno yang waktu itu ditemani putrinya, Megawati melakukan kunjungan kenegaraan ke Moskow, Rusia. Di tengah lawatan itu, Soekarno ingin singgah ke Kota St. Petersburg yang kala itu masih bernama Leningrad.
Dalam perjalanannya menuju kota itu, Soekarno melihat sebuah bangunan berkubah biru. Gedung itu memiliki menara yang tinggi. Ia menduga, bangunan tersebut adalah masjid.
Ia pun meminta kepada tentara Rusia yang mengawalnya untuk bisa mampir ke gedung itu. Namun mereka tak mengizinkannya. Sesampainya di hotel, Soekarno masih penasaran hingga akhirnya ia memutuskan untuk mengunjungi gedung berkubah biru itu secara diam-diam.
Sesampainya di sana, ia mendapati bangunan itu tak dirawat secara layak. Masjid itu malah difungsikan sebagai sebuah gudang. Melihat kondisi itu, Soekarno prihatin dan meminta jadwal kunjungan lainnya di Leningrad dibatalkan.