Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

'Night at The Museum', Seberapa Efektif Menarik Masyarakat untuk Berkunjung ke Museum?

16 Juli 2024   08:00 Diperbarui: 16 Juli 2024   08:04 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para pengunjung Museum Benteng Vredeburg yang sedang melihat diorama. Tidak banyak petugas yang berjaga di area dalam museum. - Dokpri

Perhalan tapi pasti, Night at the museum mulai dilirik banyak wisatawan. Saat mencoba berkunjung ke Museum Benteng Vredeburg, saya pun takjub dengan antusias wisatawan yang berjalan-jalan ke Malioboro untuk masuk ke area museum. Apalagi, saat itu tiket gratis masih diberlakukan. Orang-orang pun berduyun-duyun untuk masuk ke museum hingga harus antre cukup panjang.

Pengunjung yang memenuhi Museum Benteng Vredeburg. - Dokpri
Pengunjung yang memenuhi Museum Benteng Vredeburg. - Dokpri

Kondisi serupa juga terjadi di Museum Tugu Pahlawan Surabaya. Biasanya, museum ini cukup sepi pengunjung. Namun, saat Night at the Museum diberlakukan, maka warga berbondong-bondong untuk datang. Padahal, warga harus membayar dua kali, yakni untuk masuk ke area Tugu Pahlawan dan masuk ke area museum.

Adanya pasar kuliner di area lapangan Monumen Tugu Pahlawan membuat banyak orang tertarik berkunjung. - Dokpri
Adanya pasar kuliner di area lapangan Monumen Tugu Pahlawan membuat banyak orang tertarik berkunjung. - Dokpri

Fenomena ini menyiratkan sebenarnya meski gratis atau berbayar, museum masih bisa diminati warga. Selama ini, ada persepsi bahwa tiket museum yang murah atau bahkan gratis membuat masyarakat merasa kondisi museum tidak akan menarik dibandingkan tempat lainnya. Nyatanya, gratis atau berbayar pun minat masyarakat mengunjungi museum saat malam hari masih tinggi.

Akan tetapi, minat masyarakat yang tinggi untuk mengunjungi museum pada malam hari tidak dibarengi dengan konsep pembelajaran sejarah yang menarik di dalam museum. Sebagian besar masyarakat masih bertujuan untuk mencari spot foto dan membuat konten estetik di dalam museum. Bukan untuk belajar sejarah dari benda-benda yang ada dalam museum.

Spot foto menarik masih menjadi daya tarik orang-orang berkunjung ke museum . - Dokpri
Spot foto menarik masih menjadi daya tarik orang-orang berkunjung ke museum . - Dokpri

Pada Museum Benteng Vredeburg misalnya, ada beberapa koleksi museum yang menjadi rebutan untuk dijadikan obyek foto. Beberapa pengunjung cukup abai dengan larangan memegang benda atau menginjak rumput. Saya juga tak menemukan petugas di dalam museum yang menjaga ketertiban agar pengunjung tetap mematuhi aturan.


Kondisi yang berbeda saya temukan pada Museum Tugu Pahlawan. Di sana, ada beberapa petugas yang standy by menjaga beberapa koleksi museum. Mereka juga mengarahakan pengunjung jika mau melihat pemutaran film seputar perjuangan Arek-Arek Suroboyo secara gratis. Beberapa kali mereka juga memperingatkan pengunjung jika memegang benda bersejarah yang memang dilarang untuk disentuh.

Seorang petugas Museum Tugu Pahlawang sedang berjaga dan menjelaskan koleksi museum pada pengunjung. - Dokpri
Seorang petugas Museum Tugu Pahlawang sedang berjaga dan menjelaskan koleksi museum pada pengunjung. - Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun