Surabaya memang memiliki masalah pelik dalam hal transportasi umum.
Kota terbesar kedua di Indonesia ini seakan gagap dengan perkembangan zaman dalam menata transportasi umum. Jika dibandingkan dengan Jakarta yang memulai Transjakarta pada 2004, Yogyakarta dengan Trans Jogja pada 2008, Semarang dengan Trans Semarangnya pada 2009, maka Surabaya baru memulai Suroboyo Bus pada 2018 kemarin.
Tak hanya lambat, selama hampir 5 tahun beroperasi rute Suroboyo Bus, yang 2 rutenya kini diambil alih oleh Trans Semanggi seakan tidak mengalami perkembangan yang berarti.Â
Cukup berbeda jauh dengan beberapa kota lain yang sudah berekspansi dengan menambah rute hingga berbagai pelosok kota. Bahkan, Kota Solo yang pada tahun 2020 kemarin mulai menata sistem transportasi umumnya lebih baik lewat Teman Bus Batik Solo Trans kini bisa melaju ke depan.
Ada banyak pihak -- terutama saya pribadi -- yang cukup pesimis dengan perkembangan transportasi umum di Surabaya. Terlebih, sebagian besar warga Surabaya masih menganggap transportasi umum bukan sesuatu yang penting, tidak menjanjikan untuk digunakan sehari-hari, dan efektif.Â
Terbukti, meski kini penumpang Suroboyo Bus sebagian sudah merupakan para pekerja yang setiap hari pulang dan pergi ke tempat kerja, tetap saja kemacetan parah di beberapa titik masih saja terjadi setiap hari.
Rasa pesimis ini memang beralasan. Siapa sih yang bisa tahan naik transportasi umum di Surabaya setiap hari? Tanpa disambung dengan naik ojek atau kendaraan pribadi. Makanya, rasa pesimis ini kerap menggelayut kala membicarakan transportasi umum di Kota Pahlawan.
Namun, kehadiran Feeder Wira-wiri Suroboyo pada Maret 2023 lalu seakan sedikit menjadi angin segar. Angkutan pengumpang yang merupakan saudara jauh dari Mikrotrans milik Transjakarta ini mulai dilirik oleh masyarakat Surabaya. Terbukti, pada awal peluncuruannya dulu beberapa rute menjadi primadona dan sering penuh.
Salah satunya adalah rute pertama yakni rute Tunjungan-Benowo. Rute ini merupakan rute pengganti salah satu angkutan kota. Menggunakan armada Hi-Ace, Feeder dengan kode 01 ini hampir setiap hari selalu ditunggu oleh penumpang di halte pemberhentiannya.