Sayang, rencana itu tinggalah rencana. Pada tahun baru kemarin, secara mengejutkan Teman Bus menghentikan layanan di 4 kota yang sudah beroperasi sebelumnya. Tidak hanya itu, kepastian kapan Teman Bus benar-benar mengaspal di Surabaya juga belum jelas. Padahal, pada 29 Desember 2021 lalu, Walikota Surabaya Eri Cahyadi beserta jajaran dari Kemenhub sudah melakukan upacara seremonial layanan Trans Semanggi Suroboyo yang menjadi nama layanan Teman Bus di kota Pahlawan.
Pada acara seremonial itu juga diujicobakan bus tenaga listrik yang akan digunakan. Menurut beberapa sumber, bus akan mulai beroperasi mulai 1 Januari 2022. Namun, setelah tanggal tersebut hingga sekarang, layanan Teman Bus belum juga beroperasi. Ketika saya berada di Surabaya pada awal tahun, sebenarnya sudah tampak mesin tap e-money di beberapa armada Suroboyo Bus terutama rute Unesa-ITS. Rute ini rencananya menjadi rute pertama yang dilayani oleh Teman Bus.
Berbagai kegaduhan pun muncul. Banyak yang bertanya mengapa jika layanan Teman Bus belum siap dioperasikan sudah dilakukan seremonial? Mengapa pula layanan yang sudah berjalan harus terhenti hingga waktu yang tak bisa ditentukan?
Pertanyaan ini hanya bisa terjawab dari pihak Teman Bus -- dan juga Kemenhub -- bahwa saat ini sedang dilakukan evaluasi mengenai layanan di beberapa kota yang sudah berjalan tersebut. Entah evaluasi seperti apa yang akan dilakukan yang jelas penghentian ini menyebabkan kekecewaan.
Beberapa komentar yang tertulis pada akun Teman Bus juga menyatakan cukup banyak penumpang yang kecele sudah menunggu lama dan ternyata bus tidak jalan. Calon penumpang ini banyak yang berada di Bandung karena layanan Damri yang beririsan dengan layanan Teman Bus kini sudah dihentikan operasinya.
Masyarakat pun seakan terkena prank karena sudah percaya diri bahwa layanan ini akan berjalan terus dan bisa menjadi cara untuk beralih ke transportasi umum. Layanan transportasi murah meriah dan nyaman yang bisa diakses semua lapisan masyarakat seperti yang diidam-idamkan pun seakan hanya fatamorgana semata.
Untuk di Surabaya sendiri, masyarakat seakan mengalami ghosting karena seringkali waktu pelaksanaan layanan yang mundur. Ketika sudah bahagia dengan tanggal tertentu eh ternyata harus mundur lagi. Sama dengan si doi yang janji mau kencan eh ternyata hanya PHP.
Dari beberapa sumber, evaluasi yang menyebabkan mundurnya layanan Teman Bus di Surabaya ini lantaran Kemenhub masih melakukan penyesuaian dalam mekanisme pengadaan barang/jasa dari sebelumnya pelelangan umum menjadi pengadaan melalui e-catalog. Artinya, evaluasi tersebut berupa proses birokrasi yang seharusnya diselesaikan sebelum acara launching.
Ada juga evaluasi mengenai pengusulan kontrak multiyears yang dapat memberikan iklim investasi yang lebih menarik bagi operator sekaligus jaminan layanan jangka panjang. Evaluasi juga dilakukan pada besaran tarif yang nantinya akan dikenakan pada penumpang. Intinya layanan ini sebenarnya belum jalan tetapi sudah digembar-gemborkan akan jalan dengan segera.