Untung saja, niatan bunuh diri itu tak sampai dilakukannya karena ada beberapa saudara dan temannya yang berhasil menenangkannya. Sejak saat itu, saya mulai tertarik mengamati kemungkinan senyum tulus dan senyum palsu dalam berbagai kesempatan. Dan suka atau tidak, sepanjang pandemi, saya belum menemukan senyum dalam foto yang benar-benar lepas dan tulus dalam foto yang saya unggah.
Apakah Anda menyadarinya juga?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!