Sebagai pimpinan di sebuah sekolah, peran Kepala Sekolah amatlah penting.
Ia berperan besar dalam memutuskan sebuah kebijakan di sebuah sekolah yang dipimpinnya. Tak sebatas itu, layaknya seorang HRD, kepala sekolah juga mengelola sumber daya manusia yang dipimpinnya. Kemampuan manajerial kepala sekolah begitu penting agar sebuah sekolah bisa berjalan dengan baik dan maju.
Tentu, sebagai manusia biasa, kepala sekolah juga memiliki kelebihan dan kelemahan. Selalu ada sisi positif dan negatif dalam "pemerintahannya".Â
Ada yang ingin bergerak cepat ada pula yang pelan-pelan tapi pasti dalam mengembangkan sekolah yang ia pimpin. Ada yang money oriented alias begitu perhitungan dengan uang ada pula yang terlalu royal dalam membelanjakan keuangan sekolahnya.
Dalam setiap kesempatan pertemuan antara guru lintas sekolah, biasanya gunjingan seputar kepala sekolah ini tiada habisnya. Gunjingan biasanya berkutat bagaimana sang kepala sekolah mengelola sekolahnya terutama menempatkan diri diantara guru dan karyawan sekolah.Â
Dari beberapa gunjingan yang saya ikuti ketika sering bertemu guru lain, tidak ada standar yang pas bagaimana seorang kepala sekolah begitu disukai dan menjadi patokan standar keberhasilan bagi guru dan karyawan.
Sawang-sinawang, begitulah kata orang Jawa jika membicarakan seputar kepala sekolah. Namun, setidaknya ada beberapa hal yang bisa jadi acuan seorang kepala sekolah menjadi kepala sekolah idalaman.Â
Beberapa tahun lalu, di sebuah koran besar ada pemilihan kepala sekolah favorit yang diajukan oleh para guru dan karyawan sekolah. Beberapa nama yang diajukan memiliki alasan dan kriteria sehingga ia layak menjadi kepala sekolah teladan. Apa saja itu?
Ia akan membeberkan sisi positif dan negatif dari kebijakan tersebut. Guru dan karyawan akan memberikan masukan yang berharga ketika rapat berlangsung. Meski tidak akan memuaskan semua pihak, tetapi jalan tengah yang diambil dari sebuah kebijakan kepala sekolah seperti ini sangat patut dihargai.Â
Konsekuensi yang akan timbul dari kebijakan tersebut akan bisa dihadapi bersama karena sudah dirapatkan dengan berbagai pertimbangan.