Dalam kaitannya dengan bantuan para pekerja yang terdampak, Departemen Tenaga Kerja Filipina (DOLE) juga menghidupkan program COVID-19 Adjustment Measures Program (CAMP).Â
Pengusaha yang terdampak pandemi bisa mengajukan nama-nama para pekerjanya untuk menerima bantuan tunai. Bantuan tunai tersebut sebesar 5.000 Peso Filipina (sekitar 1.500.000 rupiah) selama penguncian wilayah atau selama mereka tak bekerja.
Tidak hanya itu, DOLE juga menjalankan  Program Tulong Panghanapbuhay sa Ating Disadvantaged/Displaced (TUPAD). Program ini akan memberikan pelatihan kerja pada pekerja yang terdampak pandemi. LGU akan menangani pelatihan kerja pada mereka yang bisa bekerja sementara dalam 10 hingga 30 hari.
Apa yang akan mereka kerjakan?
Mereka akan membantu Pemerintah Filipina menjadi contact tracer atau orang yang mencari kontak erat dengan pasien covid-19. Contohnya, mendata kontak erat, mengarahkan mereka untuk tes massal, hingga memantau kontak erat tersebut tetap menjalankan isolasi mandiri seusai aturan yang telah ditetapkan.Â
Jadi, mereka tidak hanya menonton video pelatihan yang tak banyak membantu. Meski pekerjaan mereka sementara dan upah mereka tidak sebanyak saat mereka bekerja, tetap saja program ini jauh lebih berguna.
Mereka jadi garda terdepan negara dalam memutus rantai covid-19. Mereka tidak dibiarkan menganggur dan kelimpungan mencari pekerjaan. Dan tentunya, mereka akan dihargai karena turut serta dalam upaya bela negara Filipina yang sedang dilanda musibah.
Pada akhir Mei 2021 lalu, terjadi perdebatan mengenai program baru yang bernama Bayanihan Dreams. Program ini akan memberikan uang sejumlah 1.000 peso kepada seluruh penduduk Filipina tanpa terkecuali. Jadi, sebanyak 108 juta rakyat Filipina akan mendapatkan uang sejumlah 1.000 Peso tiap bulan selama 3 bulan apapun pekerjaan mereka dan berapa pun usia mereka. Pemberian tersebut juga dianggap sebagai basic universe income.
Artinya, pendapatan yang harus dimiliki seseorang untuk bertahan selama satu bulan. Meski, banyak yang menganggap uang sejumlah itu hanya cukup untuk digunakan untuk makan secara terbatas. Untuk pengeluaran lain semisal pulsa, listrik, dan lain sebagainya tidak akan bisa diambil dari uang sejumlah tersebut.Â
Dengan menyamaratakan jumlah semacam itu juga dirasa tak adil bagi banyak pihak. Ada beberapa pihak yang lebih menyarankan agar berfokus pada mereka yang membutuhkan bukan menyamaratakan pemberian bantuan.
Apa pun yang dilakukan oleh Pemerintah Filipina, mereka juga kelimpungan seperti banyak negara lain. Mereka bukan negara kaya dengan cadangan devisa tak terbatas.Â