Tidak hanya itu, beberapa guru senior meski terhalang oleh usia yang memasuki purna, masih ada yang semangat belajar Ms. Excel. Saya sendiri memiliki beberapa rekan guru senior yang begitu rajin bertanya seputar aplikasi rapor yang mereka kerjakan.
Saya salut dengan mereka yang berusaha keras untuk bisa mengoperasikan Ms. Excel sebisa mereka dulu. Mereka kerap bertanya pada saya jika menemui masalah pada aplikasi yang mereka kerjakan. Mereka juga menuliskan berbagai rumus atau cara pengerjakan Ms. Excel pada buku khusus sebagai panduan.Â
Semangat mereka ini sering saya kagumi dan sebenarnya harus mendapat apresiasi dari pemerintah untuk memberikan pelatihan dasar penggunakan Ms. Excel melalui zoom.
Pelatihan tersebut tidak perlu memuat materi yang sulit. Rumus yang bikin ngilu semisal vlookup dan kawan-kawannya tak perlu dilakukan.Â
Paling tidak, mereka bisa diajarkan bagaimana membuat tabel, membuat rata-rata nilai, memeringkat nilai siswa, melihat berapa siswa yang belum tuntas, dan pastinya mencetak dokumen.Â
Jika ingin memberikan materi mengenai Macro Excel, barangkali materi tentang membuka sheet yang di-protect dalam aplikasi rapor bisa diberikan. Materi ini perlu diberikan agar mereka tidak panik ketika sheet mereka tak bisa dibuka dan harus dilakukan beberapa perlakuan dulu.
Pelatihan ini bisa dilakukan secara berkala tidak sekali dua kali karena Excel adalah kegiatan yang membutuhkan praktik. Bisa juga, pelatihan semacam ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) yang diadakan bulanan. Tidak perlu lama-lama, beberapa menit asal berkelanjutan akan cukup membantu.
Satu hal lain yang bisa dilakukan adalah pembuatan buku panduan penggunaan Excel bagi pendidik dan tenaga kependidikan.Â
Urgensi buku ini cukup penting karena buku panduan Ms. Excel yang ada selama ini terlampau jauh dari praktik yang kerap dibutuhkan bagi guru. Terutama, petunjuk menggunakan Ms. Excel untuk mengisi rapor yang kerap jadi masalah bersama.
Jadi, ketika penguasaan dasar yang kerap digunakan dalam Ms. Excel bisa dikuasai, maka para guru tak perlu risau lagi dalam mengaplikasikannya.Â
Mereka juga tak perlu bertatap muka dengan rekan TU atau guru junior terlebih dengan pandemi yang sangat membatasi kegiatan berkumpul bersama.