Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Sisa Semangat Pedagang Suvenir di Tengah Sepinya Kunjungan Candi Mendut dan Pawon akibat Pandemi

12 Juni 2021   20:06 Diperbarui: 17 Juni 2021   13:00 899
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalan menuju Candi Pawon - Dokumen Pribadi

Mula-mula, saya menuju selasar candi yang berada di bagian barat. Mata saya tertarik pada bagian pangkal tangga yang terdapat relief bergambar naga. Relief ini cukup jelas terbaca karena ada binatang seperti singa pada bagian mulut naga tersebut. Naga makan singa?

Relief Kuwera dan Hariti - Dokumen Pribadi
Relief Kuwera dan Hariti - Dokumen Pribadi
Saya tak mendapatkan jawaban itu. Hanya kisah mengenai pertobatan Kuwera dan Hariti. Sepasang suami istri raksasa yang mulanya gemar memakan anak. Lantaran sudah bertobat setelah bertemu Buddha, mereka pun menjadi dewa dan dewi pelindung anak-anak. 

Makna yang sangat dalam jika dilihat pada masa sekarang. Candi ini kerap menjadi ikon anak-anak SD yang bermain di selasar candi yang begitu meriah. 

Pemandangan ini saya jumpai dari balik kaca bus yang mengantarkan rombongan saya dan murid sekolah saya dulu. Saya hanya bisa menatap nanar andai kata murid-murid saya bisa juga memaknai candi ini.

Pengunjung dilarang naik ke tubuh candi. - Dokumen Pribadi
Pengunjung dilarang naik ke tubuh candi. - Dokumen Pribadi
Pengunjung tidak diperbolehkan untuk naik ke badan candi. Entah karena masih perbaikan atau sedang masa pandemi, petugas candi dua kali memperingatkan saya agar tidak naik dan saya hanya diperbolehkan berkeliling di pelataran candi.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Saya pun kemudian beralih ke pohon beringin yang juga menjadi ikon khas dari candi ini. Di dekat pohon itu, ada beberapa buah bangku yang bisa digunakan untuk photo shoot. 

Asli, jiwa pageant lover saya meronta-ronta. Sungguh ingin sekali bisa melakukan pemotretan dengan baju beskap atau batik sembari melakukan catwalk ala-ala Puteri Indonesia Jawa Tengah di sana dan berteriak seperti:

Jihane Almira Chedid.... Aktris..... Jawaaaaaa Tengaaaaah....

Sayang, saya sendirian dan suasana cukup panas. Ilusi tersebut pun saya kubur dalam.

Panas ya wak.... - Dokumen Pribadi
Panas ya wak.... - Dokumen Pribadi
Setelah puas berkelling, saya pun memesan ojek daring kembali untuk menuju Candi Pawon. Hanya berjarak sekitar 2 km, tak sampai 5 menit juga saya sampai di sana. Candi ini sendiri berada di dalam gang pemukiman warga. 

Sepanjang jalan menuju candi ini, saya menemui banyak kandang kuda. Ini menandakan bahwa penduduk di sekitarnya adalah para kusir yang menjajakan jasa di Candi Borobudur. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun