Perhelatan Miss Universe 2020 telah mencapai hampir puncaknya.
Malam final yang akan diselenggarakan pada Minggu mendatang atau Senin pagi waktu Indonesia telah ditunggu-tunggu oleh banyak kalangan. Namun, perhatian penggemar kontes kecantikan terbesar di dunia itu malah tertuju kepada kontestan asal Filipina, Rabiya Mateo.
Pasalnya, beberapa jam lalu, ia menangis tersedu-sedu selepas babak kostum nasional (National Costume/NC) yang menjadi salah satu ajang penilaian Miss Universe.Â
Rabiya -- panggilan akrabnya -- terlihat amat tertekan menangis sesenggukan sambil meminta maaf kepada negaranya karena tidak bisa menampilkan hasil yang maksimal. Tidak hanya itu, dalam unggahan video selama beberapa menit, ia mengatakan sebenarnya ia sudah berusaha hingga tangannya terkena gunting.
Namun, usaha kerasnya itu malah mendapatkan banyak komentar buruk dari negaranya sendiri karena ia tidak memakai mahkota berwarna kuning pada sesi Natcosnya.Â
Perlu diketahui, kostum nasional Filipina pada tahun ini menggunakan kostum bersayap ala-ala Victoria Secret. Dengan warna merah dan biru yang menjadi warna khas bendera Filipina, Rabiya sebenarnya tampil cukup memukau dan percaya diri.
Baju karya desainer Rockey Gathercole itu pun juga banyak menuai pujian. Sayangnya, akibat kesalahan teknis, mahkota kuning berbentuk matahari yang juga mewakili bendera negaranya itu tak bisa dipakai. Kritik keras dan komentar buruk pun tertuju padanya. Ada yang mengatakan dia adalah representasi terburuk Filipina dalam 10 tahun terakhir hingga ada yang mengatakan bahwa Rabiya telah melecehkan lambang dan bendera Filipina yang dianggap sakral.
Cemoohan kepada Rabiya semakin mengalir deras ketika Catriona Gray -- Miss Universe 2018 asal Filipina -- malah memilih 6 negara dengan kostum nasional terbaik.Â
Di dalam daftar tersebut, tidak ada Filipina di dalamnya. Catriona malah memasukkan Indonesia yang pada babak ini menampilkan kostum hewan khas komodo.
Ekspektasi Tinggi Publik Filipina
Apa yang terjadi pada Rabiya merupakan gunungan es pada setiap wakil Filipina yang mengikuti ajang kecantikan internasional. Sudah menjadi rahasia umum, masyarakat di sana, mulai bayi hingga aki-aki menggemari kontes kecantikan. Kontes kecantikan bagaikan badminton di negara kita yang mau tidak mau harus mematok prestasi tinggi. Tidak boleh ada catat sedikit pun.