Tentu, ini berbeda sekali dengan Miss Universe saat ini meski makan malam dan party masih ada, tetapi advokasi dan kegiatan amal juga sering ditampilkan. Seperti kegiatan sosial untuk anak bibir sumbing dan lainnya.
Itulah beberapa catatan dan drama yang terjadi saat Miss Universe dipegang oleh Donald Trump. Satu hal yang menjadi catatan, meski wakil Indonesia seringkali unplaced, tetapi bukan berarti kualitas mereka tidak baik. Ini terbukti dari beberapa wawancara kepada mereka saat menceritakan pengalamannya. Rata-rata memang bagus menjawab berbagai pertanyaan yang sulit.
Makanya, dulu ada adagium bahwa bertanding ke ajang Miss Universe adalah bonus sedangkan menjadi puteri adalah tugas utama. Meski demikian, dengan perubahan format kompetisi yang amat berbeda, bukan berarti kita tidak mendukung mereka yang mewakili negara kita. Kalau mahkota Miss Universe pertama bisa kita raih, itu juga bikin kita bangga kan?
Salam.