Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Tafsir Mimpi untuk Membaca Karakter Orang, Antara Ya dan Tidak

18 Oktober 2020   06:55 Diperbarui: 24 Oktober 2020   05:33 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. - Grid.com

Beberapa hari terakhir, saya menjadi rajin membaca tafsir mimpi yang ada di internet.

Walau saya tahu apa yang saya baca tidak selalu benar, tetapi tetap saja karena mimpi sejenis tersebut berulang, saya jadi penasaran. Apa kira-kira yang akan saya hadapi pada masa mendatang, terlebih dalam waktu singkat.

Beberapa hari ini, saya mimpi sedang menjalani ujian sekolah. Mimpi yang bagi saya aneh karena saya sudah lama tak sekolah

 Ada kalanya, mimpi yang saya alami berakhir dengan kesuksesan saya mendapatkan nilai bagus dalam ujian sekolah. Namun, seringkali pula dalam fragmen mimpi tersebut, saya tak menyelesaikan satu pun soal ujian sekolah yang saya hadapi.

Dalam tafsir mimpi yang saya baca di internet, ada beberapa kesimpulan yang diberikan oleh beberapa orang. Namun, dari semua paparan tersebut, saya mendapatkan kesimpulan bahwa jika mimpi sedang ujian sekolah artinya kita sedang stres dan dilanda kesulitan hidup. Atau kita sedang menjalani tatangan cukup berat yang sedang berlangsung.

Gampangnya, saya sedang berada pada kondisi krisis berkepanjangan sehingga pikiran saya bercabang.

Walau tafsir seperti ini tidak selalu benar, tetapi ternyata bisa saya amini. Beberapa hari terakhir saya memang cukup kepayahan dalam menjalankan bisnis yang saya kelola. Kegiatan di dunia nyata ini pun menjalar ke dunia maya dengan kurang produktifnya saya dalam menulis. 

Padahal, sudah diketahui bersama bahwa menulis dan membaca adalah cara saya menurunkan tensi masalah yang saya hadapi. Saya pun sering kalut dan hilang fokus serta tidak bisa mengikuti beberapa kegiatan, entah kegiatan blog, kegiatan dengan teman, atau dengan keluarga dengan baik.

Lalu, yang aneh, dalam mimpi tersebut, ada beberapa orang yang hadir dalam mimpi saya. Di antaranya adalah teman lama yang pernah berkaitan dengan usaha yang saya jalani. Eh tiba-tiba, saya diminta lowongan kerja untuk usaha yang saya jalani.

Awalnya saya ragu. Apakah saya dapat mempekerjakannya karena kami tak lama bersua dan sebenarnya saya belum butuh tenaga untuk tenaga pengajar.

Namun, saya punya feeling kuat bahwa ia tidak harus menjadi pengajar di bimbel saya. Ia bisa menjadi orang yang membantu saya dalam mengorganisasi kegiatan ini. Terutama, ia adalah seorang wanita yang tentu memiliki pemikiran dan cara kerja berbeda.

Tak dinyana, ia hadir dalam mimpi saya tetapi dalam bentuk lain. Apalagi kalau bukan dalam tugas kelompok sekolah. Saya mendapatkan sedikit gambaran bahwa saya harus mulai terbuka untuk bisa berkolaborasi dengan orang lain, terutama dengan teman yang sedang membutuhkan pekerjaan tersebut.

Apalagi, dulu saat sekolah ia juga terkenal aktif dalam mengerjakan tugas dan rajin mencari bahan referensi. Bisa jadi, ia sekarang bisa membantu saya mengemban tugas yang cukup berat. 

Akhirnya, saya pun memberanikan diri pergi ke Surabaya menuju tempatnya karena bagi saya bertemu langsung membuat saya lebih yakin. 

Yah meski dalam suasana pandemi, tetapi saya coba seefektif dan seefisien mungkin agar saya tidak bolak-balik lagi. Dan tentunya, saya ingin lebih memastikan bahwa feeling saya benar.

Ternyata, saat di rumahnya, saya mendapati kenyataan bahwa sang suaminya baru saja terkena PHK. Mereka sedang pontang-panting menghidupi keluarganya. Teman saya itu pun memang butuh pekerjaan sekali dan anaknya pun sudah mulai besar sehingga bisa disambi untuk bekerja.

Saya pun akhirnya menyanggupi apalagi suaminya juga berkenan untuk membantu teman saya tadi. Meski saya tidak bisa menjanjikan upah yang besar, tetapi ia ternyata mau menerima. Kami pun akhirnya membuat kesepakatan bersama.

Ternyata, mimpi yang hadir dalam tidur saya cukup sesuai dengan apa yang saya alami. Selama seminggu ini, saya bisa sedikit lebih lega karena pekerjaan saya cukup terbantu.

Walau saya belum bisa mengambil kesimpulan penuh atas kinerjanya, tetapi saya sedikit bisa membaca karakternya yang memang pekerja keras.

Saya memang sulit untuk percaya pada orang lain walau pernah kenal sebelumnya. Entah apa alasannya, bisa jadi seringnya saya mendapatkan pengalaman kurang menyenangkan membuat saya melakukan kegiatan itu.

Yang pasti, dengan kejadian ini, saya menjadi sadar bahwa kadangkala, untuk membaca karakter seseorang atau feeling mengenai seseorang, bisa kita dapatkan dari mimpi. Ini tak lepas dari beberapa penelitian bahwa mimpi yang kita alami masih ada kaitannya dengan realita yang sedang kita hadapi.

Bahkan, pada awal abad ke-20, Sigmund Freud -- ilmuwan di bidang psikologi -- menyatakan bahwa mimpi memiliki hubungan dengan kehidupan nyata. Ia menyebutnya sebagai day residus (sisa-sisa hari).

Walau mengkaji mimpi bukan hal mudah, tetapi mimpi yang saya dapat, terlebih jika dalam kondisi tertentu, kadang bisa dijadikan gambaran atas apa yang sedang saya alami dan bagaimana saya harus mengambil keputusan. Termasuk, saat ingin berkomunikasi atau menjalin relasi dengan orang lain.

Akhirnya, saya memiliki kesimpulan bahwa membaca tafsir mimpi tidaklah salah. Namun, tafsir itu tidaklah kita telan mentah-mentah tetapi bisa kita kaitkan juga dengan apa yang sedang dirasakan. 

Kita juga perlu mencerna kembali kata hati kita agar keputusan yang diambil bisa kita pertanggungjawabkan dan hadapi apa pun yang terjadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun