Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

PSBB Malang Raya, Mulai Pengakhiran dan Selesai Duluan

29 Mei 2020   09:19 Diperbarui: 30 Mei 2020   10:37 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beberapa anak melakukan tradisi galak gampil mendatangi rumah-rumah di sebuah kampung di Malang tanpa memakai masker. - Dokumen Pribadi

Semisal, pasar di Kota Malang yang banyak memuat pedagang dari Kabupaten Malang. Kasus kluster pasar seperti di Surabaya harus tetap jadi pembelajaran walau PSBB sudah diakhiri.

Adanya kampung tangguh yang dijadikan percontohan oleh Gubernur Khofifah memang cukup baik. Beberapa kampung di Malang sudah melaksanakan kegiatan ini seperti mencatat dengan teliti aktivitas warga yang keluar masuk dan benar-benar menjaga daerahnya agar jangan sampai dimasuki orang dari daerah lain terutama zona merah.

Sayangnya, pelaksanaan kampung tangguh ini tidak dilakukan secara menyeluruh atau sebagian besar kampung di Malang. Hanya kampung-kampung yang didatangi oleh Gubernur Khofifah saja yang begitu antusias menjalankan protokol kesehatan ini. Sementara, kampung lain masih loss dan tanpa banyak aturan ketat yang mengiringinya.

Padahal, dengan longgarnya pembatasan ini, bisa saja kasus baru dengan kluster keluarga muncul. Seperti yang terjadi di Dampit, Kabupaten Malang beberapa hari lalu saat puluhan warga di sebuah kampung harus disiolasi lantaran baru saja menerima tamu lebaran dari Lumajang yang positif covid-19.

Walau masih masuk dalam masa PSBB dan gembar-gembor kampung tangguh, nyatanya kejadian ini harus terjadi. Pada akhirnya, upaya bagus seperti kampung tangguh ini sejatinya tidak sekadar seremonial tetapi harus benar-benar dijalankan dengan maksimal.

Banyak warga tidak mengenakan masker saat berbelaja di pasar tradisional. - Dokumen Pribadi
Banyak warga tidak mengenakan masker saat berbelaja di pasar tradisional. - Dokumen Pribadi
Keputusan mengakhiri PSBB memang menjadi keputusan yang sulit. Untungnya, Malang tidak akan langsung menjalani kenormalan baru tetapi harus menjalani masa transisi baru selama 7 hari.

Dalam masa transisi tersebut, diharapkan ada kenaikan kesadaran masyarakat untuk mencegah persebaran covid-19 yang signifikan. Mengakhiri PSBB bukan berarti membuka kehidupan sebebas-bebasnya.

Terlebih, sudah ada pengelola wisata yang mulai mempromosikan siap membuka wisata kenormalan baru. Walau bagus dan bisa menggerakkan perekonomian kembali, tetapi jika tidak hati-hati Malang akan menjadi kluster penyebaran covid-19 baru. Bersaing dengan Surabaya yang semakin hari kian mengkhawatirkan.     

Sumber:

(1) (2) (3) (4) (5) (6) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun