Surau kecil di balik bukit itu ramai oleh anak-anak. Mereka mengkhatamkan juz amma hingga menjelang maghrib tiba. Suara kecil mereka menjadi nada yang menggetarkan desa itu di penghujung Ramadan.
Ustad Fatih lalu memberi sedikit pengumuman singkat usai mereka mengaji.
“Anak-anakku. Hari ini adalah penghabisan Ramadan. Kita tunggu pengumuman dari pemerintah akan kepastian malam Idulfitri. Nanti jika sudah ada pengumuman, selepas berbuka kalian siap dengan obor dan kentungan, ya!”
Pengumuman itu segera disambut meriah oleh anak-anak. Mereka bertepuk tangan dan saling berangkulan. Sudah sebulan lamanya mereka menahan haus dan lapar. Tak terkecuali bagi Sena yang pada tahun ini kali kedua ia bisa berpuasa penuh.
Sena pun pulang saat azan hampir berkumandang. Guru mengajinya sengaja meminta anak-anak pulang untuk berbuka di rumah dan menyiapkan segala hal jika memang malam itu adalah malam takbiran.
Saat tiba di beranda rumahnya, ia tak mendapati ayahnya yang tadi sedang sibuk membuat obor untuknya. Ia hanya melihat obor itu sudah jadi tergeletak di atas sebuah dipan yang sering digunakan ayahnya bersantai di siang hari sembari ditemani semilir angin.
Ia ambil obor itu dan mencari keberadaan ayahnya di dalam rumah.
Tak ada siapapun. Ia hanya mendapati sebungkus nasi rendang yang tersaji di atas meja makan lengkap dengan minuman teh hangat. Di dekatnya, sepucuk kertas yang ia yakini dari ayahnya tergeletak. Sena pun membaca perlahan.
“Makanlah, Nak. Aku sedang menjemput ibumu”.
Sena melonjak girang. Ia membayangkan ibunya sebentar lagi pulang. Ia pun menunggu suara azan berkumandang di meja makan. Dadanya serasa berbunga-bunga. Sudah ia bayangkan berapa banyak baju dan mainan yang akan ia dapat dari ibunya. Apalagi, barang-barang itu semuanya dibeli dari negeri Singa yang tak semua temannya memilikinya.
Sena makan amat lahap saat berbuka puasa itu. Nasi rendang daging yang dibelikan ayahnya benar-benar enak. Biasanya, ia hanya makan tahu dan tempe atau ikan asin. Barangkali, ayahnya juga memberinya hadiah karena ia sudah berpuasa selama sebulan penuh.