Makanya, pada hari keempat dan seterusnya, keinginan untuk berbelanja makanan dengan jumlah banyak mulai menurun. Saya pun pada hari keempat dan seterusnya lebih pasrah kepada apa yang dimasak oleh ibu atau adik perempuan saya dan tidak memiliki keinginan menggebu membeli bahan makanan yang rencananya saya masak selepas salat Tarawih.
Konsumsi air dan mengurangi stress juga bisa menjaga kita tidak kalap berbelanja makanan saat berpuasa ini. Ketika tubuh kita stress, hormon di dalam insulin bekerja tidak secara optimal. Kadar glukosa pun yang sebenarnya cukup menjadi kurang dan kita akan merasa lapar dan ingin membeli banyak makanan.
Intinya, kalap belanja makanan sebenarnya berhubungan dengan pengaturan hormon di dalam tubuh. Semakin kita berdamai dengan hormon tersebut dengan melakukan berbagai tindakan yang sesuai diajarkan Rasulullah, maka kita akan terhindar dari fenomena tersebut.
Sebaliknya, jika kita tetap memiliki pola hidup yang tidak sehat, meski berpuasa, kita tidak akan bisa menjaga makanan yang kita beli dan kita konsumsi. Bahkan, beberapa diantaranya malah terbuang akibat rasa kenyang yang datang tiba-tiba. Kalau sudah begini kan jadi mubazir padahal masih banyak saudara kita yang membutuhkan makanan akibat pandemi ini.
Jadi, mari berdamai dengan hormon di dalam tubuh kita agar tidak kalap belanja makanan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H