Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Andai Pak Haji dan Zidan Bisa Memprediksi Corona

26 April 2020   08:54 Diperbarui: 26 April 2020   08:49 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ramadan yang berbeda pada kali ini membuat banyak nostalgia masa lalu semakin membara. Tentu, kisah Pak Haji dan Zidan yang sering muncul pada sinetron Lorong Waktu adalah yang paling terngiang. Sambil menunggu datangnya waktu berbuka puasa, sebagai anak kecil masa itu benar-benar disuguhkan oleh aksi keduanya yang unik dan menggelak tawa tersebut.

Lorong waktu memang spesial. Kita bisa berkelana pada masa lampau dan masa datang dengan berbagai permasalahan yang ada. Mulai dari kisah zaman kerajaan yang disusun sedemikian rupa, hingga masa depan Zidan, tokoh utama yang entah bagaimana akhirnya nanti. 

Berkat lorong waktu pula, sebuah permasalahan yang terjadi pada masa itu bisa dilihat dan dicari solusinya lantaran ada keterkaitan erat antar satu dimensi waktu dengan dimensi waktu yang lain.

Salah satu episode yang hingga kini masih saya ingat adalah mengenai seorang wanita bernama Lestari. Ia yang dekat dengan Ustad Addin -- guru dari Zidan dan murid Pak Haji -- bingung lantaran akan diusir oleh pamannya sendiri di rumah yang ia tinggali. Lestari tak habis pikir mengapa pamannya tersebut tega mengusirnya padahal rumah tersebut adalah warisan dari ayahnya.

Lestari tak bisa berbuat banyak karena ia tidak memiliki sertifikat rumah tersebut yang sah dan sang paman berniat mengurus sertifikat atas namanya karena ia memiliki uang.Berkat Pak Haji dan Zidan, surat yang asli pun ditemukan. Tersimpan rapi di sebuah tas berbentuk monyet yang diberi nama Addin. Akhir yang tak bisa ditebak dan mengandung canda tawa.

Hampir semua sepakat, sinetron yang berlangsung hingga seri keenam ini dan kemudian dibuat versi animasinya tersebut adalah sinetron Ramadan terbaik dan terkenang. Terutama, bagi anak-anak generasi 90an macam saya. Sinetron ini memberikan gambaran bahwa ada satu hal tak terduga, baik yang terjadi masa lalu maupun masa depan yang akan mengubah kehidupan manusia. Sama halnya dengan kisah lorong waktu di berbagai film maupun kartun seperti Doraemon misalnya.

Kisah masa lalu dan masa depan tersebut bisa menjadi pembelajaran bagi manusia masa sekarang. Namun, lantaran mesin waktu tidak dimiliki manusia masa sekarang, maka kisah masa lalu adalah satu-satunya kisah yang bisa dipelajari manusia saat ini. 

Ada banyak selali momen singkat yang mampu mengubah kehidupan manusia secara drastis dan mewajibkannya untuk bisa beradaptasi.

Sayangnya, Pak Haji dan Zidan tidak pernah masuk ke zaman Indonesia 2020, atau sekitar 20 tahun setelah sinetron ini dibuat. Salah satu episode yang masih saya ingat bahwa lorong waktu sempat masuk ke tahun 2011, atau saat Zidan masih remaja. 

Pada saat itu, ia digambarkan melakukan pergaulan bebas dan Zidan kecil berusaha sekuat tenaga untuk menasihati Zidan remaja untuk tidak melakukan tindakan maksiat dan dilarang agama.

Memang, sinetron ini berkonsep mengajarkan pendidikan agama tanpa bermaksud menggurui. Dengan kemasan yang lebih segar, orang akan berpikir untuk melakukan tindakan yang dilarang agama dan merusak sekitar sehingga menyebabkan masalah bagi diri dan lingkungannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun