Ternyata, kegagalan Ika -- panggilan akrabnya -- tidak hanya sebatas di situ. Jauh sebelum tampil di ajang Puteri Indonesia, ia juga sudah berkali-kali ikut kontes kecantikan yang juga pernah mengalami kegagalan.Â
Kegagalan cukup pahit ia dapat saat mengikuti ajang Puteri Indonesia Sumatera Utara 2014. Ia sempat down dan tidak ingin mengikuti kontes kecantikan lagi.
Namun, dukungan dari sang ibu, membuatnya kembali tampil di ajang tersebut pada 2016 dan berhasil menang sehingga mewakili Sumut pada ajang nasional.Â
Saat ia gagal lagi dan tidak bisa masuk 3 besar yang akan maju ke kontes internasional, ia pun sempat memutuskan menyudahi jalannya di kontes kecantikan. Nyatanya, saat YPI tiba-tiba memanggilnya untuk ikut Miss Grand Internasional ia pun kembali bangkit dan berusaha keras.
Akhirnya, ia berhasil membawa mahkota pertama bagi Indonesia yang akan tercetak dalam sejarah. Rasa haru dan bangga saat ia mengatakan, "Indonesia, we did it!" adalah kata-kata yang begitu luar biasa dan menyiratkan hal berharga bahwa kesuksesan yang didapat adalah buah kerja keras dan bangkit dari kegagalan.
Memang kita bisa menarik diri dahulu sebentar, sambil merenung dan memperbaiki diri. Ketika ada kesempatan datang lagi, maka hasil perbaikan saat menarik diri itu kita gunakan untuk menunjukkan siapa kita sebenarnya.
Dan akhirnya, setiap manusia memiliki waktunya masing-masing adalah adagium lain yang juga benar adanya. Buktinya, Zozinbini Tunzi tampak sangat bahagia saat ia datang ke Indonesia bersama Frederika. Pada tahun 2019 dan bukan pada tahun 2017.
Sekian, salam. Â Â
Sumber:Â