Para tamu akan lebih memilih penginapan dengan kamar sendiri yang lebih meminimalisasi risiko. Meski, mereka harus merogoh kocek yang lebih banyak dibandingkan dengan memilih menginap di hostel. Untuk itulah, pemilik hostel memilih merumahkan dulu para pegawainya yang banyak diantaranya merangkap sebagai resepsionis, bell boy, hingga petugas pantry.
Akhirnya, wabah ini pun membuat usaha penginapan hostel harus tiarap dulu. Belum lagi ada kebijakan mengenai pembatasan akses masuk perkampungan tempat hostel-hostel sering berada. Suka tidak suka, pemilik hostel pun harus memutar otak dan berharap agar wabah ini cepat usai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H