Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Alasan Saya Menggilai Channel YouTube Farida Nurhan

21 Februari 2020   08:11 Diperbarui: 21 Februari 2020   12:00 2076
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemewahan yang ada pun biasanya dari ayam goreng atau telur goreng yang ia santap dengan lahap. Berbalur dengan nasi jagung yang dimakan di sebuah baki besar, saya yakin hampir semua orang yang menontonnya akan ikut ngiler.


Makanya, di setiap video yang ia unggah rata-rata tersaji aneka hidangan dengan dominasi menu sambal sebagai menu utama. Tak hanya itu, Omay juga sering mengunggah makanan yang ia beli di pinggir jalan. 

Makanan yang murah meriah dan tentunya tetap menggoda selera orang untuk memakannya. Dengan unggahan yang dibuat omay, bukan tidak mungkin pedagang tersebut akan ikut terkerek oleh ulasannya yang sebagian besar positif. 

Rekomendasi dengan sebuah poster yang ia tempel semakin meneguhkan warung tersebut memang layak dikunjungi. Saya senang dengan YouTuber semacam ini yang lebih memprioritaskan warung kecil. Ini juga ikut mengembangkan kuiner lokal kan?

Namun, di antara semua hal yang ia ulas, semangat positif yang ia berikan kepada pemirsanya adalah yang paling saya suka. Saya tahu sedikit latar belakang Omay yang pernah menjadi TKW dan kejadian pahit yang dialami oleh putrinya. 

Dengan pahit getirnya kehidupan yang telah ia alami, Omay malah terus memberikan pengajaran bahwa segala sesuatu yang dihadapi diambil postifnya saja. Dari sekian video yang saya tonton, saya jarang lho melihat Omay kompalain terhadap masakan atau tempat yang ia ulas.

Terakhir, saya selalu suka dengan cara makan Omay yang hampir selalu menghabiskan makanan yang ia makan. ini menjadi poin plus dari seorang food vlogger yang sebaiknya memberikan pengajaran bahwa makanan harus dihabiskan. 

Kalau pun tidak bisa ia habiskan, Omay biasanya memberikan pernyataan bahwa makanan yang tidak habis akan dihabiskan oleh krunya. Meski sepele, perilaku seperti ini penting dilakukan oleh para vlogger agar menjadi contoh yang baik. Jujur, saya kurang suka dengan video mukbang yang dilakukan oleh banyak vlogger.

Sebagai pembuat konten, tentu ada kekurangan yang dimiliki Omay. Ada juga hujatan kepadanya terlebih saat ia ikut mengomentari mengenai masalah TKW di Hongkong yang mendapatkan perlakuan kurang baik dari sang majikan. 

Omay juga sempat mendapat teguran saat memakan telur penyu di sebuah warung di Aceh. Untunglah, ia segera mengklarifikasi dan memotong video tersebut. Dan, lagi-lagi, ia hanya memberikan pengajaran positif bagi dirinya sendiri maupun orang lain.

Menemukan channel seperti Omay ini bagi saya yang pemilih cukup sulit. Terlebih, saat ini banyak vlogger yang lebih mementingkan viewer daripada isi konten baik dan positif yang mereka suguhkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun