Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Walau Bukan Pemandian Putri Raja, Ponten Ngebrusan Tetaplah Istimewa

28 Juni 2019   19:47 Diperbarui: 29 Juni 2019   09:35 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagian belakang ponten. - Dokpri

Taman di pinggir sungai yang cantik. - Dokpri
Taman di pinggir sungai yang cantik. - Dokpri
Saya lantas mencari pintu masuk. Meski harus memutar menuju sekitar perkampungan warga, namun itu tak apa. Di pagi hari sekitar jam 8 pagi itu, dua orang petugas kebersihan tampak semangat menyapu halaman ponten dari sampah dedaunan.

Daun-daun itu berguguran dari pohon-pohon yang rindang di sekeliling ponten. Setelah kulonuwun kepada petugas tersebut, saya pun mulai mengeksplorasi tempat ini. Dimulai dari prasasti revitalisasi ponten yang dilakukan oleh Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo, kegiatan ini didanai oleh bank pembangunan daerah setempat.

Ada beberapa bagian di dalam ponten ini. Bagian depan berupa tempat duduk yang kemungkinan digunakan masyarakat untuk mengantre ataupun melakukan aktivitas lain selepas buang air ataupun  mandi seperti mencuci. Ini menandakan bahwa untuk melakukan modernisasi, tak hanya dalam hal fisik saja namun juga dalam bentuk mental warganya. Kalau mau menggunakan fasilitas umum ya harus antre.

Bilik mandi ponten ini berada di sisi kanan dan kiri. Walau hanya bisa dilewati 1-2 orang saja, namun bilik mandi ini cukup muat jika digunakan sekitar 4-5 orang. Pipa-pipa pancuran air masih tampak menganga meski tak ada lagi aliran air yang melewatinya.

Bilik mandi. - Dokpri
Bilik mandi. - Dokpri
Di bagian belakang, terdapat beberapa kakus jongkok yang dilengkapi dengan bak kecil tempat air. Jadi, bagi warga yang ingin buang air besar atau kecil, mereka tak perlu lagi membawa air dari rumah. Di antara dua kakus tadi terdapat saluran air menuju sumur bagian luar.

Kakus jongkok. - Dokpri
Kakus jongkok. - Dokpri
Saat saya membaca sedikit sejarah mengenai pembangunan ponten ini, ternyata Mangkunegara VII bekerja sama dengan salah satu arsitek terkenal Belanda bernama Thomas Karsten. 

Karsten merupakan salah satu arsitek kenamaan Belanda yang dikenal ahli tata kota dan berhasil mengubah wajah kota baru di Indonesia. Bagi masyarakat Malang seperti saya, jasa Karsten amatlah besar dalam menata Kota Malang pada awal pendirian Kota ini.

Sementara di Solo, yang saat itu masih memiliki kuasa cukup besar untuk mengatur wilayahnya dibandingkan Malang, Mangkunegara VII melakukan terobosan dengan membangun ponten-ponten semacam ini. Bagi Mangkunegaran VII, kompromi dengan penguasa Belanda harus dilakukan agar rakyatnya sejahtera.

Kursi di sekitar bilik mandi. - Dokpri
Kursi di sekitar bilik mandi. - Dokpri
Salah satu parameter kesejahteraan warga adalah tersedianya fasilitas umum yang memadai. Maka, selain membangun rumah sakit, pabrik genteng, menata pabrik gula dan saluran irigasi, Mangkunegara VII juga menitikberatkan pada fasilitas MCK. MCK yang baik adalah awal dari masyarakat yang sehat.

Tentu, saya sangat sependapat dengan hal ini. Bagi saya yang hidup dengan ekonomi cukup, tentu tidak sulit memiliki fasilitas MCK sendiri yang memadai. Namun, bagi mereka yang hidup kekurangan dan tinggal di sekitar sungai, fasilitas MCK amatlah mewah. 

Tidak mungkin penghasilan mereka bisa digunakan untuk membangun fasilitas MCK sendiri. Apalagi saat itu, sekitar tahun 1930an, sedang terjadi depresi besar dunia yang membuat ekonomi warga sangat memprihatinkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun