Beberapa stasiun TV nasional bahkan sempat mewawancarai secara khusus caleg yang maju dengan tekad agar Kota Medan tidak terpuruk lagi. Selain Erwin Siahaan, ada satu caleg PSI lain yang juga lolos ke DPRD Kota Medan.
Selanjutnya, ada dua sosok muda dari Kota Bandung yang cukup menyita publik. Mereka adalah Christian Julianto Budiman dan Yoel Yosaphat. Christian bahkan menjadi caleg termuda yang lolos ke DPRD Kota Bandung. Pemuda berusia 26 tahun tersebut tak menyangka bisa duduk menjadi anggota dewan. Dengan modal minim, ia bisa meraih simpati warga Bandung yang terkenal majemuk.
Demikian pula dengan Yoel yang mengaku hanya bermodal 3 juta rupiah selama masa kampanye. Pemuda yang bekerja sebagai marketing di dunia percetakan ini ingin membawa kesenian Kota Bandung lebih maju lagi dengan duduk di kursi dewan. PSI Kota Bandung berhasil menduduki 3 kursi parlemen pada periode 2019-2024 ini.
Fenomena mencengangkan diperoleh PSI Kota Surabaya. Partai ini mampu meloloskan 4 calegnya ke DPRD Kota Surabaya dan membentuk satu fraksi sendiri. Tingginya suara PSI di Surabaya bahkan mengalahkan beberapa parpol lama, seperti PAN dan PPP.Â
Sementara, di Yogyakarta, meski gagal melenggangkan wakil ke DPRD tingkat kota/kabupaten, PSI berhasil mengirimkan satu wakilnya ke DPRD Provinsi DIY.
Di Kota Malang sendiri, hanya satu nama yang akhirnya lolos menjadi angota DPRD Kota Malang. Satu nama tersebut adalah Jose Rizal J yang lolos dari Dapil Lowokwaru.Â
Dengan tagline blak-blakan APBD, caleg tersebut cukup meraih simpati warga Malang yang sedang mengalami titik nadir kepercayaan terhadap DPRD Kota. Selain kota-kota tersebut, ada beberapa kota lain yang memiliki wakil rakyat dari PSI.Â
Kota-kota tersebut antara lain Semarang (2 kursi), Denpasar (2 kursi), Tangerang Selatan (4 kursi), Tangerang (1 kursi), Madiun (2 kursi), Manado (1 kursi), Kupang (2 kursi), dan tentunya DKI Jakarta dengan 8 kursi.
Dengan tidak lolosnya PSI ke DPR, maka praktis nama-nama tersebut menjadi tulang punggung partai ini untuk meyakinkan pemilih dan masyarakat luas atas kinerja partai seperti yang selama ini mereka gaungkan. Apakah mereka akan sama dengan partai lain atau memiliki gebrakan baru.
Sebagai warga biasa, tentu ada beberapa hal yang menjadi harapan bagi mereka yang duduk di parlemen, terutama dari PSI. Pertama, kritik konstruktif terhadap pemerintahan daerah yang harus terus dilakukan. Kritik ini harus didasari data-data dan kondisi yang sebenarnya agar bisa dijadikan acuan perbaikan dalam pemerintahan.
Nah, kritik yang dilemparkan oleh anggota legislatif haruslah diketahui oleh masyarakat luas. Agar masyarakat tahu apakah kritik itu berasal dari aspirasi masyarakat atau hanya sekedar kritik kosong belaka.Â