Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Mencicipi KA Jenggala yang Bernasib sebagai "KA Wisata"

1 April 2019   07:00 Diperbarui: 1 April 2019   13:42 1904
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kereta dengan nomor depan sering berada pada posisi yang tidak menguntungkan. Kereta sudah berada jauh dari peron rendah. Maklum, jalur baru hasil reaktivasi yang dilewati membuat KA Jenggala benar-benar spesial.

Stasiun Tulangan yang memiliki bentuk bangunan baru dan berbeda dengan stasiun lainnya.- Dokumen Pribadi
Stasiun Tulangan yang memiliki bentuk bangunan baru dan berbeda dengan stasiun lainnya.- Dokumen Pribadi

Walau demikian, tak perlu gundah jika akan mencicipi eksklusivitas KA Jenggala ini. Tiket sebesar 4.000 rupiah adalah kunci kenikmatan tiada tara. 

Suasana pedesaan dengan panorama sawah yang berselang-seling pabrik menjulang adalah bukti nyata bahwa daerah ini merupakan daerah penting sejak dahulu kala. Daerah penting yang sempat terlupakan dari dimatikannya jalur kereta.

Bermain di dalam kereta.- Dokumen Pribadi
Bermain di dalam kereta.- Dokumen Pribadi

Melihat Sungai Brantas pembelah Kota Mojokerto dan daerah Tarik yang kaya akan peninggalan sejarah, eksistensi Kerajaan Jenggala yang menjadi dasar penamaan kereta ini makin tak terbantahkan. Kerajaan yang sempat mekar namun kemudian meredup akibat perselesihannya dengan Kerajaan Dhaha/Kediri.

Sayangnya, sejarah itu hampir terulang kembali. KA Jenggala, dengan lintasan yang baru direaktivasi masih kesulitan untuk sekadar bisa eksis. Ia harus dibantu dengan promosi gencar PT KAI Daerah Operasi 8 Surabaya agar bisa menarik minat penglaju Sidoarjo dan Mojokerto. 

Kontradiksi yang sangat berbeda dengan KA Rapih Dhoho dan saudara kembarnya KA Penataran. Tak perlu banyak promosi, kedua kereta ini selalu dijejali penumpang setiap hari.

Persawahan di Tarik, Sidoarjo. - Dokumen Pribadi
Persawahan di Tarik, Sidoarjo. - Dokumen Pribadi

Bisa jadi masukan, promosi KA Jenggala lebih diperluas lagi. Malang, Blitar, Kediri, dan Kertosono dapat menjadi ajang promosi itu. Penumpang dari Blitar atau Malang yang akan menuju Mojokerto bisa diarahkan menggunakan KA Jenggala untuk menuju Mojokerto. 

Sementara, penumpang dari Kediri dan Kertosono bisa menggunakan KA Jenggala dengan transit dulu di Mojokerto daripada memutar melalui Blitar dan Malang. Tentu, jadwal yang masuk akal masih menjadi kunci.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun