Komplain yang sering ditujukan pada PT KAI hari ini adalah minimnya informasi mengenai apa yang seharusnya dilakukan oleh penumpang. Rata-rata, jawaban dari PT KAI adalah himbauan untuk sabar dan menunggu sampai kereta yang dimaksudkan tersedia atau bisa sampai di tujuan. Tapi, sampai kapan? Inilah yang menjadi tanda tanya banyak pengguna kereta api hari ini.
Tak hanya gangguan massal, salah satu sinyal yang seharusnya menjadi lampu kuning adalah mulia tidak tepatnya waktu perjalanan. Penulis sendiri merasakan keterlambatan saat menaiki KA Logawa tujuan Stasiun Lempuyangan. Kereta ini terlambat sekitar 30 menit saat menunggu bersilang dengan kereta inspeksi di Stasiun Nganjuk.
Saat menulis artikel ini, penulis sedang berada di Kereta Bengawan tujuan Stasiun Pasar Senen yang baru tiba di Stasiun Gombong sekitar pukul 18.06. Padahal, kereta ini dijadwalkan tiba di stasiun tersebut pukul 17.36. Keterlambatan jadwal kereta api juga sering penulis baca di akun Twitter milik PT KAI di luar gangguan massal hari ini. Beberapa kali gangguan tersebut disebabkan oleh adanya pengurangan kecepatan kereta api di jalur yang sedang diperbaiki atau sedang dibangun.Â
Tak mudah memang untuk mengatur jadwal perjalanan kereta api terutama di Pulau Jawa. Namun, bukan berarti hal-hal baik yang selama ini tersemat pada pelayanan PT KAI perlahan mulai pudar. Semoga PT KAI bisa melakukan evaluasi besar-besaran agar kejadian keterlambatan kereta api satu menit pun tidak terulang. Baik untuk kereta eksekutif, bisnis, ekonomi, maupun yang terpenting KRL Jabodetabek.
Salam.
#SahabatKAI, pukul 06.50 WIB kendala operasional di Jatinegara sudah tertangani.
Saat ini antrean KA sudah mulai dapat melewati jalur Jatinegara. Mohon maaf atas keterlambatan dan ketidaknyamanannya.#KAIupdate— Kereta Api Indonesia (@KAI121) December 14, 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H