Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Menjejaki Spirit Studi Agronomi di Candi Gunung Gangsir Pasuruan

1 Oktober 2018   09:36 Diperbarui: 1 Oktober 2018   16:54 1901
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalan menuju candi, - Dokumen Pribadi.

Bagian samping candi. - Dokumen Pribadi,
Bagian samping candi. - Dokumen Pribadi,
Selain cerita di atas, candi ini juga menyimpan cerita sebuah tokoh yang bernama Mbok Rondo Darmo. Tak ada seorangpun yang mengetahui asal usulnya. Mbok Rondo Darmo ini mempunyai ide mengajak masyarakat agar meminta petunjuk kepada Hyang Widi untuk mengatasi masalah kekurangan bahan pangan. 

Konon, saat itu daerah ini merupakan lahan yang sangat subur. Namun sayang, masyarakat di sana tidak mengerti cara mengelola lahan pertanian dan sumber pangan yang hanya berasal dari berburu binatang saja. Ketika ketersediaan hewan mulai amat berkurang, masyarakat mulai beranjak kelaparan.

Bagian depan candi. - Dokumen Pribadi
Bagian depan candi. - Dokumen Pribadi
Pada suatu hari, ada seekor hewan sejenis burung gelatik yang menjatuhkan biji padi di daerah tempat Mbok Rondo, dan langsung berbuah. Ketika dibuka kulit buahnya, ternyata berisi emas. Jadilah Mbok Rondo Darmo menjadi kaya raya. 

Melihat contoh burung yang menjatuhkan biji-bijian ke tanah, masyarakat pun mengikutinya. Mereka mulai bercocok tanam dan berhenti memburu hewan. Cerita ini terdapat ornamen candi yang pada setiap sisi-sisinya banyak ditemui relief bergambar tanaman seperti padi, kapas, dan palawija lainnya. Ornamen hewan seperti bulus, gajah, buaya, babi, anjing, dan kuda terbang yang kesemuanya melambangkan kemakmuran juga dapat ditemukan. 

Sayang, kondisi candi ini cukup memprihatinkan. Hampir semua sudut pada lantai-lantai dalam keadaan rusak. Atap candi juga hilang. Saya juga tak berani menaiki candi karena terlihat ada anak tangga dan masih dilakukan perawatan.

Relief candi, - Dokumen Pribadi.
Relief candi, - Dokumen Pribadi.
Membaca kembali sejarah candi ini, bisa direnungkan lagi cerita tersebut memang benar adanya. Daerah ini cukup subur dan cocok untuk pertanian. Di Kecamatan Beji sendiri, terdapat Badan Penyuluh Pertanian yang membawahi puluhan Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani). 

BPP Beji bahkan memiliki suatu program unggulan bernama "kaji terap". Para penyuluh pertanian akan membuat percontohan terlebih dahulu kepada Gapoktan sasaran sampai berhasil.

Jika kaji terap tersebut sudah berhasil, maka bisa disebarkan kepada kelompok-kelompok petani yang lain. Program kaji terap ini dilaksanakan secara berkala setiap tahun. 

Salah satu metode yang digunakan adalah penggunaan Mesin Tanam Padi. Dengan adanya mesin ini, diharapkan waktu penanaman lebih cepat, penghematan tenaga kerja dan biaya tanam. 

Keuntungan lainnya jarak tanam dan jumlah bibit per lubang bisa diatur. Nah, dari beberapa desa di Kecamatan Beji, Gapoktan di Desa Gunungsari dan Gunung Gangsir adalah yang cukup berhasil.

Saya cukup salut dengan spirit Mbok Rondo Darmo ini yang masih dilakukan warga sekitar. Bersinergi dengan Kementerian Pertanian, spirit untuk tetap menjaga budaya bertani masih bertahan hingga sekarang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun