Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Karnaval Kampung, Lebih dari Sekadar Adu Kreativitas Warga Kampung

18 September 2018   10:29 Diperbarui: 18 September 2018   13:07 1650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selain perangkat RT, penggerak karnaval adalah pemuda dalam Karang taruna. - Dokumen Pribadi.

Selain perangkat RT, penggerak karnaval adalah pemuda dalam Karang taruna. - Dokumen Pribadi.
Selain perangkat RT, penggerak karnaval adalah pemuda dalam Karang taruna. - Dokumen Pribadi.
Walau perangkat RT telah melakukan sosialisasi mengenai acara karnaval ini jauh-jauh hari, namun jika warganya tak mendukung usaha itu akan sia-sia. Meski RT sebelah mulai bergeliat menyiapkan acara karnaval dan mulai berlatih untuk melakukan gerakan saat berjalan di pentas karnaval nanti, RT tersebut akan adem ayem saja.

Untuk menghindari sanksi administrasi berupa denda uang sebesar beberapa ratus ribu rupiah, akhirnya RT tersebut hanya mengikutsertakan satu dua mobil anak-anak. Sekedar hiburan untuk memotret anak-anak. Warga dewasa hanya mau berada di pinggir panggung.

Mudah dan sulitnya untuk menyatukan warga dalam karnaval juga bermuara pada dana yang digunakan dalam karnaval. Tak ada bantuan dari pemerintah atau perangkat pemerintahan tertinggi, semisal RW atau kelurahan membuat semua RT harus mengumpulkan dana tak sedikit.

Dana ini digunakan untuk berbagai kepentingan, semisal konsumsi, sound system, desain hiasan mobil, dan yang paling banyak adalah dana untuk kostum karnaval. Ada RT yang melakukan tarikan sukarela dari pintu ke pintu untuk mengumpulkan dana. Ada pula yang berusaha mencari sponsor dari luar untuk menyokong kegiatannya. 

Bagi RT yang sudah memiliki tekad akan tampil all out dalam karnval bahkan sudah melakukan iuran rutin satu tahun sebelumnya. Baik melalui arisan dasawisma/PKK, perkumpulan Bapak-Bapak, maupun karang taruna. Tentu, tarikan ini tak bersifat memberatkan warga karena hanya berkisar 3.000 hingga 10.000 rupiah tiap bulannya, tergantung kebijakan RT masing-masing.

Walau berlevel kampung, bukan berarti dana yang dibutuhkan sedikit. - Dokumen Pribadi,
Walau berlevel kampung, bukan berarti dana yang dibutuhkan sedikit. - Dokumen Pribadi,
Meski tak terlalu besar, dana tarikan yang dikelola tiap bulannya ini memiliki kelebihan dibandingkan dana yang dikumpulkan secara insidentil maupun sponsor. Dengan adanya dana ini, warga RT bisa memperkirakan seperti apa kemampuan mereka dalam membelanjakan aneka kebutuhan karnaval. Mengingat, tidak semua warga merupakan warga mampu dan beberapa diantaranya berada di bawah garis kemiskinan. Walau begitu, karnaval harus tetap berjalan dengan dana yang ada.

Model penarikan dana seperti itu juga memiliki keunggulan berupa terjaganya transparansi penerimaan dan pengeluaran dana. Secara berkala, perangkat RT akan melaporkan penggunaan dana dan memberi tahu kekurangan dana yang dibutuhkan. Warga yang memiliki kemampuan lebih pun akan memberi sokongan dana untuk menutupi kekurangan tersebut.

Sayang, masih ada saja oknum warga yang memandang sebelah mata dalam proses persiapan karnaval ini. Mereka yang nyinyir dengan usaha perangkat RT dan warga yang antusias juga kerap berseberangan kala masalah dana ini dibahas pada tiap kesempatan. Padahal, segala cara seringkali telah diupayakan perangkat RT agar kampung mereka bisa tampil maksimal dengan kemampuan yang mereka miliki.

Akhirnya, antara RT yang warganya guyub dengan tidak tampak pada hari-H karnaval. Jumlah peserta karnaval yang banyak, tarian peserta yang kompak, hingga desain kendaraan pendukung yang elok membuat penilaian penonton dan warga sekitar tersemat pada RT tersebut. Warga RT pun bangga dengan apa yang mereka tampilkan meski harus berjalan jauh dan mengalami kecapekan yang amat sangat.

Walau bukan masyarakat berada, bukan penghalang untuk tampil maksimal. - Dokumen Pribadi.
Walau bukan masyarakat berada, bukan penghalang untuk tampil maksimal. - Dokumen Pribadi.
Kontradiksi dengan hal tersebut, tampak pada RT yang tak begitu antusias. Cibiran pun akan muncul karena tak menampilkan satu pun warga dewasa dalam gelaran karnaval. 

Aneka pertanyaan mengenai apa yang terjadi di dalam RT tersebut pun akan mengemuka. Perangkat RT pun akan juga terkena sanksi moral karena sebagai pemimpin dianggap gagal menyatukan warganya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun