Dalam memori mengenai pentil kecakot yang ditulis oleh Dukut Imam Widodo di buku Malang Tempo Dulu, salah seorang pernah menunggu sang pentil kecakot hingga 8 jam kala menelepon ke Buitenzorg (Bogor). Dan, perlu waktu hingga 10 jam untuk melakukan hubungan interlokal dari Malang ke Jakarta. Rasanya, waktu selama itu ekuivalen dengan perjalanan Malang-Jogja dengan kereta api.
Apa yang membuat hubungan interlokal membutuhkan waktu begitu lama?
Yang jelas, zaman dahulu belum diketemukan sistem Sambungan Langsung Jarak Jauh (SLJJ). Saluran favorit bagi para LDR di era wartel berjamur ini masih belum dikenal.
Jika pengguna telepon ingin melakukan hubungan telepon di luar kota, maka ia harus melaui pentil kecakot di kota ia tinggal.
Lantas, pentil kecakot ini akan menghubungi pentil kecakot di kota tujuan sebelum akhirnya menghubungi penerima telepon. Berantai, lama, dan dengan suara yang tidak begitu jelas. Itulah gambaran susahnya berhubungan interlokal pada zaman dulu.
Pasalnya, hubungan telepon belum akan benar-benar terputus sebelum sang pentil kecakot menghubungi sang penelepon. Jika sang pentil kecakot lupa untuk menghubungi penelepon dan memutuskan komunikasi interlokal tersebut, maka alamat tagihan telepon akan membengkak.
Kadangkala, jika saluran telepon sedang sibuk-sibuknya, maka pentil kecakot tak segan memutuskan hubungan telekomunikasi interlokal tanpa pemberitahuan tersebut. Atau, jika sang pentil kecakot meluangkan waktu menghubungi sang penelepon, maka ia akan bertanya, "Bisakah hubungan telepon ini diakhiri?" Â
Tanpa beban dan rasa bersalah, dengan bahasa Belanda tentunya. Sungguh, kata makian mungkin akan terlontar jika saat itu komunikasi sedang berjalan pada klimaksnya.
Apalagi, jika sedang berhubungan dengan sang kekasih di luar kota. Lama dan kurang efektifnya saluran telepon interlokal yang harus menggunakan pentil kecakot membuat banyak orang kala itu lebih memilih menggunakan telegram jika ingin berkabar ke luar kota.
Dalam budaya modern
Meski sekarang sudah tak ada lagi pentil kecakot untuk saluran interlokal, namun operator telepon semacam ini pernah saya temukan kala menggunakan SLI (Sambungan Langsung Internasional).