Walau ditentang keras akibat aneka masalah kesehatan yang sebenarnya diderita sang pelaku, nyatanya hukuman penjara bertahun-tahun masih juga menghantui mereka.
Mulai dari tanaman dan hewan yang dapat digunakan untuk sarana pengobatan manusia, macam-macam tanaman TOGA dan jamu, hingga hewan dan tumbuhan yang bisa menjadi vektor penyebab penyakit manusia.
Selain itu, terdapat juga beberapa riset mengenai kesehatan manusia beberapa manusia terakhir yang melibatkan tanaman dan hewan.
Ada pula sebuah buku juga berisi kekuatan yang terdapat dalam tubuh untuk menyehatkan tubuh itu sendiri atau disebut self healing. Ada juga skema pancaran energi kosmis di dalam bangunan museum itu yang secara sains bisa dijelaskan meski bagi saya masih mengandung nuansa mistis.
Entah, di ruangan berukuran 2x2 meter itu tangan saya selalu tremor jika mengambil gambar. Kepala saya mulai agak berat. Apalagi, setelah melihat beberapa potret di dalamnya, seperti gambar Nyi Roro Kidul dan semacam penampakan telapak tangan di Turki, kepala saya tambah berat.Â
Mungkin juga karena saya belum makan. Meski begitu, saya masih belum mengerti maksud dari pemajangan benda-benda di ruangan ini.
Satu hal yang unik adalah adanya daur ulang kotoran manusia yang digunakan untuk makanan. Daur ulang ini menurut informasi yang saya baca sering dilakukan di Jepang. Bagi anda yang sudah ke Jepang, apa memang benar adanya?
Nah bagian terakhir dari museum ini adalah kesehatan sejarah. Bagian ini adalah bagian favorit karena memuat teknik pengobatan tradisional yang dilakukan.
Mulai dari TCM, akupuntur, bekam, hingga pengobatan tradisional yang berbau mistis. Jailangkung, santet dan prapen adalah beberapa diantaranya. Untuk santet sendiri terpampang rambut dan paku yang berhasil dikeluarkan dari sang penderita.Â
Jujur, saya tak nyaman ketika melihatnya sehingga terpaksa tidak saya potret. Satu hal yang membuat saya miris adalah tempat pemasungan untuk pasien penyakit jiwa.
Di dalam keterangannnya, pasung itu telah digunakan selama puluhan tahun. Pasung ini malah sering digunakan untuk menjaga agar sang pasien tidak menganggu orang. Padahal, pasien penyakit jiwa sebenarnya perlu terapi kesehatan yang benar.