Apalagi, rangkaian kegiatan MnG ini banyak dilaksanakan setelah Hari Raya Idul Fitri dan saat anak-anak libur sekolah. Dan memang, hak anak untuk mengikuti acara tersebut. Bisa berfoto bersama, mengajukan pertanyaan, atau yang sering disebut QnA, dan sederet acara lain.
Walau demikian, sebagai orang tua, kok ya sayang uang sebanyak itu digunakan untuk bertemu dengan artis yang sebenarnya masih merangkak untuk mencari popularitas.Â
Para calon artis yang boleh saya katakan dengan pengikut beberapa ratus ribu tapi sudah merasa ia adalah bintang papan atas hebat yang harus dipuja dan dikagumi. Atau, jika diberi istilah mereka mengalami star syndorme. Merasa dirinya adalah seorang bintang, selebritis, atau orang penting. Perilakunya mencontoh perilaku selebriti, namun sesuai dengan persepsinya sendiri.
Biasanya, orang yang rawan terkena star syndrome adalah orang yang biasa-biasa saja. Sebenarnya, perhatian dari lingkungan pun biasa-biasa saja padanya.
Namun pada suatu momen dia mendapatkan perhatian lebih dari masyarakat. Ada hal yang membuatnya menjadi spesial. Bisa jadi karena dia berprestasi di suatu bidang, atau berjasa pada suatu peristiwa, atau apapun.
Tapi, khusus untuk artis Tik Tok ini, apa prestasi yang membanggakan dari mereka?
Menyanyi? Menari? Main Musik? Atau sebenarnya hanya terbantu aplikasi saja? Padahal kalau saya lihat dari video-video Tik Tok yang beredar, aplikasi ini hanya sekedar main-main dan penghilang strss. Kalaupun mendapat banyak apresiasi, itu wajar dan sebatas keseruan semata. Kalau dilanjutkan untuk menjadi artis kok rasanya berlebihan.
Di sisi lain, ada satu hal yang ingin saya kritisi. Ternyata, para Tiktokers ini berada dalam satu manajemen dalam melaksanakan MnG. Ketika memberikan pengumuman akan dilaksanakan MnG, banyak sekali tidak menyertakan lokasi tentang acara MnG. Pihak penyelenggara hanya mengumumkan nama kota beserta para artis yang akan datang. Selebihnya, hanya tertulis kata privat.
Bagaimana para fans yang hadir bisa mengetahui lokasinya?
Dari komentar akun instagram penyelenggara, saya menemukan sebuah keanehan. Rupanya, mereka harus melakukan transfer uang tiket terlebih dahulu baru kemudian lokasi MnG berlangsung. Nah, di sini yang menjadi perhatian saya karena selama saya mengikuti MnG, entah Yovie and Nuno, Bayu Skak, atau beberapa artis lain yang berbayar, lokasi MnG telah diumumkan dengan jelas.
Baik, inilah sedikit uneg-uneg saya semoga bisa ditindaklanjuti oleh pihak-pihak yang berwenang. Alangakah lebih baik lagi, jika kegiatan MnG ini dilaksanakan dengan gratis atau jika berbayar cukup beberapa puluh ribu rupiah saja.Â