Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Minimnya Proses Editing BKS dari Blog Pribadi

1 Mei 2018   21:29 Diperbarui: 2 Mei 2018   06:33 839
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alur kerja pembuatan BKS. - Dokumen Pribadi

Sumber bacaan seringkali tertulis. Malah yang termuat adalah link unduhan di dalam sebuah blog pribadi. Jelas, penyuntingan yang dilakukan cukup minim. Gambar diambil dari BKS Kelas 5 Tema 7.- Dokumen Pribadi
Sumber bacaan seringkali tertulis. Malah yang termuat adalah link unduhan di dalam sebuah blog pribadi. Jelas, penyuntingan yang dilakukan cukup minim. Gambar diambil dari BKS Kelas 5 Tema 7.- Dokumen Pribadi
Kedua, adanya mispersepsi siswa dalam memahami isi bacaan.

Penggunaan sumber bacaan dari blog dan catatan FB dengan penyuntingan minim membuat beberapa istilah sulit dan aneka kata kajian akan muncul. Hal ini cukup wajar mengingat bahan bacaan yang digunakan memang untuk semua kalangan, terutama untuk orang dewasa. Akibatnya, seringkali siswa tidak memahami dengan baik maksud dari bacaan. Salah satu contohnya adalah sebuah bacaan tentang kebutuhan akan penghargaan.

 Dalam bacaan tersebut, tertulis bahwa kebutuhan penghargaan terbagi menjadi 2, yakni eksternal dan internal. Sayangnya, bacaan tersebut tidak memberi penjelasan yang mudah dipahami mengenai apa yang dimaksud dengan kebutuhan eksternal dan internal. Padahal, jika sang penulis BKS bisa sedikit meluangkan waktunya, ia bisa menambahkan keterangan bahwa kebutuhan eksternal berarti berasal dari orang lain (luar) dan internal berasal dari dalam diri sendiri. 

Pada bacaan BKS yang saya temui, yang terjadi adalah pemaparan langsung menuju pada contoh keduanya. Jika diperhatikan lebih lanjut dan direnungkan lebih dalam, apakah siswa paham dengan maksud bacaan tersebut?

Cuplikan bacaan yang cukup membingungkan. Diambil dari BKS Kelas 5 Tema 2. - Dokumen Pribadi.
Cuplikan bacaan yang cukup membingungkan. Diambil dari BKS Kelas 5 Tema 2. - Dokumen Pribadi.
Ketiga, gambar pendukung yang kurang jelas.

Gambar pendukung juga berperan penting di dalam sebuah bacaan. Dengan adanya gambar pendukung, pemahaman siswa mengenai maksud dari bacaan diharapkan akan semakin baik. Siswa akan dapat mengeksplorasi lebih jauh pengetahuannya dari gambar tersebut. Masalahnya, cukup banyak gambar pendukung yang tampak tidak jelas. Terlalu kecil, keterangan gambar yang tak terbaca, hingga susunan gambar yang kabur. Ketidakjelasan seperti ini tentu akan membuat siswa tidak bisa memahami materi dengan baik.

Tak hanya itu, beberapa bacaan tak memuat gambar pendukung padahal sangat diperlukan. Contohnya adalah pada bacaan mengenai bacaan jaring-jaring prisma. Pada bacaan tersebut tertulis contoh jaring-jaring prisma segitiga ABC.DEF, jaring-jaring prisma segiempat ABCD.EFGH, jaring-jaring prisma segilima ABCDE.FGHIJ, dan jaring-jaring prisma segienam ABCDEF.GHIJKL. 

Akan tetapi, setelah pemberian contoh tersebut, tak termuat gambar pendukung mengenai jaring-jaring yang dimaksud. Tentu, ketiadaan gambar ini akan cukup menyulitkan siswa untuk memahami bentuk jaring-jaring prisma. Memang, beberapa gambar jaring-jaring prisma telah terdapat pada buku paket tematik. Namun, bukan berarti mengabaikan adanya gambar di dalam BKS.

Gambar pendukung yang tidak termuat. Diambil dari BKS Kelas 5 Tema 6 - Dokumen Pribadi.
Gambar pendukung yang tidak termuat. Diambil dari BKS Kelas 5 Tema 6 - Dokumen Pribadi.
Gambar yang baik untuk BKS adalah yang dapat menyampaikan pesan/isi dari gambar tersebut secara efektif kepada pengguna BKS. Gambar fotografi dengan kualitas tinggi belum tentu menjadi gambar BKS yang baik. Isi dan kejelasan dari gambar secara keseluruhan adalah poin penting dalam pemuatan gambar di dalam BKS.

Keempat, dengan adanya pengambilan bebas bahan bacaan dari blog tanpa pengeditan yang baik, maka cukup banyak ditemukan kesalahan penggunaan tanda baca dan ejaan.

Temuan ini cukup mengkhawatirkan karena banyak bahan bacaan yang hanya disalin tanpa adanya penyuntingan sama sekali. Kesalahan paling sering muncul adalah penggunaan huruf kapital yang tidak semestinya seperti peletakannya setelah tanda baca koma. Penulisan kata depan dan awalan juga seringkali salah. Banyak awalan yang ditulis secara terpisah dan sebaliknya banyak pula kata depan yang ditulis secara sambung. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun